Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
INDONESIA harus menyerah dari Vietnam dengan skor 3-0 pada laga final SEA Games 2019 di Stadion Rizal Memorial, Manila, Selasa (10/12) malam.
Vietnam membuka keunggulan melalui tandukan Doan Van Hau pada menit ke-39. Van Hau yang leluasa menyundul bola gagal ditepis kiper Nadeo.
Pelatih timnas U-23 Indoesia Indra Sjafri lantas memasukkan Egy pada babak kedua menggantikan Witan Sulaiman guna mempertajam intensitas serangan. Egy diharapkan bisa menembus pertahanan rapat yang digalang bek Vietnam.
Baca juga: Osvaldo Haay Penyerang Dadakan yang Bersinar di SEA Game
Alih-alih menyamakan kedudukan, Garuda Muda kembali tertinggal melalui sepakan Do Hung Dung pada menit ke-59.
Tertinggal dua gol, Indra Sjafri menarik keluar Sani Rizki dan memasukkan Muhammad Rafli untuk menambah daya gedor Garuda Muda. Namun, Garuda Muda tidak bisa membobol gawang Vietnam.
Vietnam memperlebar jarak menjadi 3-0 melalui gol kedua Doan Van Hau. Hasil ini bertahan hingga laga usai dan Vietnam menjadi juara dan menyabet medali emas.
Ini adalah sejarah bagi sepak bola Vietnam, karena berhasil merebut emas perdana sejak 1959. Vietnam selalu kandas dari lima kali final SEA Games,
Sedangkan Indoesia harus puas dengan medali perak. Kekalahan ini juga memperpanjang puasa medali emas yang terakhir kali diraih pada SEA Games 1991 Manila. (OL-8)
Indra turut bahagia karena keputusan itu menyiratkan tenaga keduanya dibutuhkan klub masing-masing, Ezra di RKC Waalwijk (Belanda) dan Egy di Lechia Gdansk (Polandia).
Menurutnya, pertandingan itu gagal terealisasi karena Persebaya memiliki agenda lain.
Bima Sakti akan terlibat dalam program Garuda Select.
Fakhri diplot menjadi salah satu calon pelatih timnas U-19.
Ada 26 pemain yang merupakan pilihan Indra Sjafri.
Timnas U-22 akan lawan Bhayangkara FC dan Arema FC.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved