Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
PERSATUAN Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengutuk keras aksi ricuh suporter Malaysia saat pertandingan Malaysia kontra tim nasional Indonesia di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Selasa (19/11).
Kecaman itu ditegaskan oleh Sekretaris Jenderal PSSI ratu Tisha Destria yang ditemui di Kompleks Kementerian Pemuda dan Olahraga, kamis (21/11).
"Kita mengutuk hal-hal rusuh seperti itu dan kita akan menindaklanjut kejadian itu," ujar Ratu Tisha.
“Namun, kami akan menindaklanjuti kasus tersebut bukan hal untuk berperang dengan Malaysia,” tambahnya.
Baca juga : Kemenpora Tunggu Laporan PSSI terkait Kericuhan di Malaysia
Pihak PSSI mengaku akan menyerahkan kasus kericuhan suporter di Malaysia tersebut secara hukum dan aturan federasi internasional (FIFA). Namun, Tisha enggan berandai-andai mengenai sanksi yang bisa dikenakan pada Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM).
Hingga kini pun PSSI belum menerima permintaan maaf secara resmi dari pihak FAM. “Belum yah kita tunggu saja,” ujar Tisha.
Sebelumnya, sebanyak 41 suporter sempat ditahan kepolisian menyusul keributan saat pertandingan Malaysia lawan Indonesia. Sekelompok suporter tuan rumah bernafsu melempari fans Indonesia dengan botol, suar, dan benda lainnya di depan pintu masuk Stadion Bukit Jalil. (OL-7)
Skuad Garuda Muda menang dengan skor 3-1 (25-14, 25-15, 18-25, 25-11).
Seleksi pemain akan mengacu pada performa para pesepak bola muda yang tampil di ajang Piala Pertiwi 2025.
Latihan juga disaksikan oleh Kepala Pemandu Bakat Timnas Indonesia Simon Tahamata serta Manajer Timnas U-23 Ahmad Zaki Iskandar.
Skuad muda Indonesia bertolak ke Thailand pada Kamis (10/7).
Timnas Futsal Putra U-17 yang akan dikirim ke Spanyol akan dibentuk melalui proses seleksi nasional.
Susunan pemain timnas merupakan kombinasi pemain muda dan senior.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved