Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
INDONESIA akhirnya didaulat menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 2021 mendatang. Ini menjadi momen bersejarah bagi Indonesia karena pertama kali menghelat turnamen sepak bola junior yang pernah melahirkan pemain kelas dunia seperti Diego Maradona, Lionel Messi, hingga Antoine Griezmann.
Selain itu, menjadi tuan rumah adalah keuntungan bagi Indonesia, karena otomatis lolos ke Piala Dunia U-20. Ini adalah kali kedua Indonesia mengikuti turnamen level U-20 ini. Sebelumnya, Indonesia ambil bagian pada tahun 1979 di Jepang.
Telah didapuk oleh FIFA menjadi tuan rumah, semua stakeholders, yakni pemerintah, PSSI dan lembaga terkait harus serius menggarap ajang level dunia ini.
Menurut Ketua APKORI Asosiasi Profesor Keolahragaan Indonesia Djoko Pekik Irianto, semua stakeholders harus bekerja sama dan secepat mungkin menyiapkan infrastruktur yang memiliki standar dunia, yang di dalamnya terdapat Stadion, rumput lapangan latihan, hotel, dan transportasi.
"Sumber daya manusia, infrastruktur, dan keramahan masyarakat penting untuk menyukseskan penyelenggaraan," ungkap Djoko, Jumat (25/10).
Mengenai infrastruktur pendukung, memang harus menjadi perhatian pemerintah dan PSSI sedari awal. Turnamen itu akan digelar pada 20 Mei hingga 11 Juni 2021 dan ada waktu lebih dari satu tahun untuk membenahi kekurangan yang ada.
Baca juga: Bungkam Myanmar, Timnas Futsal Indonesia Lolos ke Final Piala AFF
Pada inspeksi FIFA di Jakarta, Bogor, Solo, dan Bali pada September lalu, terdapat kekurangan pada aspek infrastruktur. Perwakilan FIFA saat itu khusus menyoroti pada kondisi lapangan latihan yang ada.
Sekjen PSSI Ratu Tisha mengatakan 5 lapangan latihan yang disiapkan di setiap 10 stadion untuk menyelenggarakan pertandingan belum memenuhi standar FIFA.
"Ada lima puluh lapangan latihan, tapi 70% belum memenuhi standar FIFA, seperti rumput, itu hanya membutuhkan sedikit perawatan dan renovasi kecil," ungkap Tisha.
Tisha mengatakan perlu kerja sama dengan pemerintah untuk mengebut pengerjaan renovasi lapangan latihan tersebut.
Usai FIFA resmi menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah, pemerintah, khususnya Kementerian Pemuda dan Olahraga bergerak cepat dan mempersiapkan adanya Instruksi Presiden (Inpres) untuk memastikan kesiapan penyelenggaraan dan perihal infrastruktur prasarana.
Pada Inpres itu meminta kementerian terkait yang akan bertugas di bidang masing-masing menyiapkan ajang bergengsi dan akbar ini.
"Kita lapor ke presiden harus ada Inpres menunjang persiapan, khususnya dalam pembenahan infrastruktur penunjang. Kita akan persiapkan sebaiknya dan kita akan ikuti standar yang ada di FIFA," ujar Menpora Zainuddin Amali. (OL-1)
Uni Emirat Arab (UEA) mendukung Indonesia untuk maju menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2027 atau FIFA World Cup U-20 2027.
Mantan Gubernur Bali I Wayan Koster meminta maaf ke masyarakat Bali dan Indonesia atas penolakan Piala Dunia U-20.
Ganjar Pranowo pernah menjadi salah satu tokoh yang menolak Piala Dunia U-20 digelar di Tanah Air.
TIM U-20 Indonesia yang diproyeksikan untuk ajang besar Piala Asia U-20 2025 dan Piala Dunia U-20 2025 terus digodok. Indra Sjafri menyebut sementara ini ada 17 pemain yang lolos saringan.
Langkah mengirim timnas U-20 menjadi bagian dari komitmen Indonesia untuk serius menatap prestasi di lapangan sepak bola.
Keberhasilan Timnas Indonesia U-17 diharapkan dapat menulai ke timnas U-20 untuk tembus ke Piala Dunia U-20 tahun 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved