Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Persembahan Terakhir Cristiano Ronaldo

Suryopratomo Dewan Redaksi Media Group
07/9/2019 05:30
Persembahan Terakhir Cristiano Ronaldo
Suryopratomo Dewan Redaksi Media Group(MI/Seno)

USIA 34 tahun bukanlah usia yang muda lagi bagi pemain sepak bola. Namun, Cristiano Ronaldo merupakan kekecualian. Orang tidak melihatnya sebagai pemain yang sudah kehilangan kelincahan. 

Ronaldo masih menunjukkan stamina dan ketajaman yang sama seperti dulu. Ia mampu bermain penuh dan mencetak gol pertamanya di musim ini saat Juventus menaklukkan Napoli 4-3 di laga Seri A akhir Agustus lalu.

Adam Bate, penyiar Sky Sport, dalam bukunya menulis, dedikasi ialah kunci kesuksesan yang membuat Ronaldo selalu berada di atas. Etos kerja, kemauan untuk menjaga kondisi tubuh, serta kesungguhan untuk terus mengasah kemampaun di lapangan, membuat Ronaldo sulit ditandingi.

Ketika pemain lain sudah pergi beristirahat, Ronaldo masih berada di lapangan untuk mengasah kemampuannya. Ia masih menaruh beberapa bola di sekitar kotak penalti untuk ditendang ke dalam gawang. Ronaldo menerapkan betul prinsip practice make perfect. Tidak usah heran apabila ia menjadi pemain yang paling akurat ketika melakukan tendangan bebas atau mengambil tendangan penalti.

Ronaldo memacu betul dirinya untuk tidak boleh kalah dari bintang besar, seperti Pele dan Diego Maradona. Apalagi, sepak bola yang membawa dirinya menjadi orang besar dan sukses. Majalah Forbes dua kali menempatkan Ronaldo sebagai atlet termahal pada 2016 dan 2017. 

ESPN bahkan tiga kali berturut-turut sejak 2016 menempatkan dirinya sebagai atlet paling terkenal. Majalah Time pernah menjadikan Ronaldo sebagai 100 orang paling berpengaruh di dunia pada 2014.

Orang sangat menghormati Ronaldo karena ia yang sangat peduli kepada sesama. Ketika bencana tsunami melanda Indonesia 2004, Ronaldo menunjukkan rasa kemanusiaan yang tinggi untuk merawat Martunis, anak Aceh yang selamat setelah terombang-ambing selama 19 hari di tengah laut. Bahkan Ronaldo mendonasikan uangnya untuk merehabilitasi dan membangun kembali Aceh. 

Ketika kampung halamannya dilanda banjir bandang, Ronaldo juga datang untuk menyumbang.

Ronaldo merupakan salah satu pemain yang peduli terhadap penelitian kanker. Apalagi, setelah ibunya dinyatakan menderita kanker. Ia langsung menyumbang 100 ribu pound sterling ketika ibunya dinyatakan sembuh dari kanker dan Madeira berniat mendirikan pusat kanker.

Sampai sekarang Ronaldo dikenal sebagai Duta Besar Program Save the Children. Ia dengan senang hati mau diajak pengusaha Indonesia, Tomy Winata, untuk menjadi Duta Besar Pelestarian Mangrove.

Tak lupa diri
Ronaldo menjadi simbol orang miskin yang berhasil tanpa melupakan masa lalunya. Kesuksesan yang diraihnya memang seperti sebuah dongeng. Tidak terbayangkan anak yang lahir dan besar di Pulau Madeira, sebuah pulau kecil yang berada di tengah Samudra Atlantik, bisa tumbuh sebagai salah satu orang paling ternama di dunia. 

Ibunya, Maria Dolores dos Santos Aveiro hanyalah seorang tukang masak. Ayahnya, Jose Dinis Aveiro, seorang tukang kebun. Nama Ronaldo sendiri diberikan karena orang tuanya mengagumi Presiden AS saat itu, Ronald Reagan.

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik