Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
PENYERANG Inter Milan Romelu Lukaku akhirnya angkat bicara soal insiden rasisme yang menimpanya ketika membawa Nerazzurri menang atas Cagliari.
Striker berdarah Kongo itu berharap ada tindakan tegas yang diambil Federasi Sepak Bola Italia untuk bisa menghentikan pelecehan rasial.
Lukaku disoraki dengan yel-yel yang menirukan suara monyet oleh suporter Cagliari ketika dirinya akan mengeksekusi tendangan penalti.
Namun, Lukaku tanpa kesulitan menceploskan bola ke gawang Robin Olsen dan membawa Nerazzurri menang dengan skor 2-1.
"Banyak pemain terkena pelecehan rasial dalam sebulan terakhir. Saya juga termasuk di dalamnya. Sepak bola adalah permainan yang seharusnya bisa dinikmati semua orang dan kita tidak bisa menerima diskriminasi dalam bentuk apapun yang membuat mempermalukan permainan ini," tulis Lukaku di sosial medianya.
Baca juga: AS Roma Datangkan Mkhitaryan dan Klalinic
"Saya harap federasi sepak bola di seluruh dunia bereaksi dengan keras terhadap seluruh bentuk diskriminasi! Platform sosial media juga perlu bekerja lebih baik, seperti juga klub sepak bola karena setiap hari anda bisa lihat komentar rasial di bawah posting seseorang dengan warna kulit berbeda," lanjutnya.
Lukaku meminta komitmen seluruh pihak yang terkait dengan sepak bola untuk mengambil tindakan tegas agar kejadian yang menimpanya dan beberapa pesepak bola lainnya tidak terjadi lagi.
"Kita sering mengatakan hal ini dan tidak ada reaksi. Ini 2019, alih-alih bergerak maju kita justru bergerak mundur dan sebagai pesepak bola, kami perlu bersatu dan membuat pernyataan tentang hal ini untuk membuat permainan ini bersih dan bisa dinikmati siapapun," pungkasnya. (Medcom/OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved