Lampard pun Mulai Mengeluh

Cahya Mulyana
20/8/2019 06:00
Lampard pun Mulai Mengeluh
Gelandang Leicester City asal Nigeria, Wilfred Ndidi (dua kiri), melepaskan sundulan untuk menjebol gawang Chelsea.(Daniel LEAL-OLIVAS / AFP)

LIGA Primer musim 2019/2020 memang baru berlangsung dua pekan. Namun, pelatih Chelsea Frank Lampard mulai mengeluh soal performa yang diperlihatkan tim besutannya.

Setelah dibantai Manchester United 0-4 di Old Trafford, Chelsea harus puas dengan hasil imbang di laga kandang perdana musim ini. Saat menjamu Leicester City di Stamford Bridge, Chelsea hanya mampu bermain 1-1. Setelah unggul lebih dulu melalui gol Mason Mount di menit ketujuh, Chelsea akhirnya harus puas berbagi angka setelah tim tamu mampu menyamakan kedudukan melalui Wilfried Ndidi menit ke-67.

Kekalahan dari Manchester United dan hasil imbang menghadapi Leicester membuat Chelsea belum meraih kemenangan di tiga laga resmi sejak ditangani Lampard. Di perebutan UEFA Super Cup perte-ngahan pekan lalu, Chelsea kalah adu penalti melawan Liverpool.

Menurut Lampard, Chelsea gagal menjaga irama permainan. Setelah unggul melalui gol cepat Mason, kualitas permainan Chelsea memburuk sejak 25 menit pertama hingga penghujung laga.

“Dua puluh lima menit pertama ialah bagaimana kami ingin bermain dan sisanya tidak. Kami me-ninggalkan terlalu banyak ruang. Itu hal yang mengecewakan bagi saya bahwa kami tidak dapat mempertahankan bagian awal pertandingan,” kata Lampard.

Menurut dia, soal kelelahan setelah menghadapi Liverpool di UEFA Super Cup tidak bisa jadi alasan. Menurut Lamprad, persoalannya ialah belum padunya permainan Oliver Giroud dan kolega.

“Tidak seperti ketika melawan Li­verpool maupun Manchester United, saya pikir kami seharusnya tampil lebih baik saat bermain di depan pendukung sendiri dan meraih hasil maksimal,” papar Lampard.

Pindah ke Muenchen

Sementara itu, kepastian masa depan Philippe Coutinho di Barcelona terjawab sudah. Pemain Brasil tersebut musim ini dipastikan berseragam Bayern Muenchen setelah Barcelona melepasnya dengan status pemain pinjaman.

Barcelona dan Muenchen menyepakati peminjaman dengan mahar 8,5 juta euro. Perjanjian tersebut juga memberi kesempatan Muenchen membeli Countinho di musim depan dengan 120 juta euro atau hampir Rp2 triliun. Di Muenchen, Coutinho akan me-ngenakan kostum bernomor 10 yang sebelumnya digunakan Arjen Robben.   

Keputusan pindah ke Muenchen menjadi solusi terbaik Countinho. Pasalnya, sejak dibeli Barcelona dari Liverpool tahun lalu, gelandang berusia 27 tahun itu gagal menunjukkan penampilan terbaik.

“Bagi saya, perubahan ini merupakan tantangan baru di negara baru di salah satu klub terbaik di Eropa. Saya sangat menantikan ini,” ujar Coutinho.

Direktur Olahraga Bayern, Hasan Salihamidzic, yang memboyong Coutinho ke Munchen, mengatakan proses transfer Coutinho sangat mudah karena didorong keinginan sang pemain untuk hijrah. Dengan begitu, pihaknya tinggal bernegosiasi dengan Barca yang telah berlangsung lancar. “Countinho pemain kelas ­dunia dengan kemampuan sangat bagus. Ia dapat dimainkan secara bervariasi dalam lini serang,” ujarnya.

Coutinho sebelumnya masuk skema rencana pembelian Neymar oleh Barcelona dari Paris Saint Germain. Barcelona memasukkan Countinho sebagai bagian dari pembayaran Neymar. (AFP/R-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya