Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
PEMAIN Chelsea berusia 10 hingga 17 tahun sempat menjadi korban predator seksual selama sekitar 10 tahun hingga 1979 oleh mantan kepala pencari bakat Eddie Heath. Namun, aksi biadab Heath itu tidak pernah diungkap dan setelah laporan investigasi independen mengungkapkan hal itu, Chelsea melayangkan penyesalannya.
Sebuah laporan independen terbaru mengungkapkan bahwa banyak orang di Chelsea menyadari pelecehan yang dilakukan pria yang meninggal pada 1983 itu tetapi mereka menutup mata.
Heath dipekerjakan Chelsea dari 1968 sampai ia dipecat pada 1979 tanpa sanksi dan pengungkapan perilaku menyimpannya. Sehingga predator seksual itu melenggang bebas dari Stamford Bridge tanpa tanda bersalah apalagi hukuman hingga meninggal pada 1983.
Kegiatan investigasi perkara ini dipimpin penasehat hukum Charles Geekie dan mendapatkan keterangan dari 15 dari 23 orang yang menyatakan Heath tanpa malu melancarkan aksinya saat ruang ganti ramai maupun sepi.
Bagi pemain muda Chelsea, Heath menjadi mimpi buruk saat mereka mengejar impian menjadi pemain sepak bola profesional di Stamford Bridge.
Baca juga: Eriksen Incaran Keempat MU
Heath menutup mulut korbannya dengan iming-iming kelangsungan karier dan nilai bagus untuk proses promosi. Dengan begitu semua korbannya tidak mampu menghalau aksi Heath.
Aksi Heath membuat banyak korbannya frustasi dan mengubur impian mereka sebagai pemain bola. Sayangnya, mereka hanya memilih menjauh dari mimpi buruk tapi tidak berani melaporkan kejadian itu kepada pihak manapun.
Charles mengkritik mantan asisten manajer Dario Gradi karena saat itu dinilai mengetahui tapi leiuh memilih diam atas perilaku seksual Heath.
Gradi yang dekat dengan Heath seharusnya bisa menghentikan kejadian biadab itu dengan melaporkannya kepada petinggi Chelsea, kepolisian, atau orangtua korban.
Menurut Geekie, tidak ada bukti untuk mendukung kesimpulan bahwa dewan Chelsea tahu tentang perilaku Heath. Namun, ia menambahkan hampir semua yang berada dekat dengan Heath di Chelsea menyadari dan mengamati perilakunya yang cabul.
"Beberapa orang pasti telah melihat sesuatu dan menutup mata terhadap apa yang mereka lihat," terangnya dilansir dari BBCSport, Rabu (7/8).
Menanggapi hal itu, dalam sebuah pernyataan, Chelsea meminta maaf atas kejadian masa lalu yang mengerikan dan berjanji tidak akan membiarkan hal itu terjadi lagi.
Chelsea juga berkomitmen memberikan bantuan kesehatan serta materi kepada para korban Heath. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved