Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
KONFEDERASI Sepak Bola Amerika Selatan (CONMEBOL) membantah pernyataan bintang Argentina Lionel Messi yang menyebut badan sepak bola itu korup.
Messi mengatakan hal itu setelah diganjar kartu merah saat tim Tango menang 2-1 atas Cile di laga perebutan tempat ketiga Copa America.
Peraih lima gelar Ballon d'Or itu terlibat perselisihan dengan kapten Cole Gary Medel. Dalam insiden itu, Messi tidak terlihat melakukan pelanggaran. Namun, baik Messi maupun Medel diganjar kartu merah oleh wasit Mario Diaz de Vivar.
"Tidak bisa diterima hanya karena insiden biasa yang terjadi dalam pertandingan, sebuah tudingan tidak mendasar dan tidak benar diluncurkan untuk mempertanyakan integritas Copa America," ujar CONMEBOL dalam pernyataan resmi mereka.
Sebelumnya, Messi melancarkan serangan terhadap CONMEBOL dan wasit Copa America setelah dia merasa Argentina dicurangi di dua laga secara beruntun.
Baca juga: Diwarnai Kartu Merah Messi, Argentina Kalahkan Cile
Messi bahkan menuding CONMEBOL sengaja menginginkan Brasil menjadi juara Copa America.
"Korupsi dan wasit membuat orang-orang tidak bisa menikmati sepak bola. Mereka merusak semuanya," ujar Messi.
"Saya rasa tidak diragukan lagi Brasil akan menjadi juara," imbuhnya.
Argentina merasa seharusnya mendapatkan dua penalti saat kalah 2-0 dari Brasil di laga semifinal. Mereka menyalahkan wasit Roddy Zambrano yang menolak menggunakan VAR untuk mengecek pelanggaran terhadap pemain Argentina.
Di laga perebutan tempat ketiga, Argentina kembali marah ketika wasit Diaz de Vivar menolak menggunakan VAR untuk melihat insiden antara Messi dan Medel.
Messi menuding dirinya diganjar kartu merah sebagai balasan karena dia mengkritik CONMEBOL selepas kekalahan Argentina dari Brasil.
Namun, CONMEBOL membalas, "Tudingan-tudingan itu menunjukkan minimnya penghormatan terhadap kompetisi, terhadap seluruh pesepak bola yang ambil bagian, dan ratusan profesional di CONMEBOL, institusi yang sejak 2016 bekerja keras meningkatkan transparansi, profesionalisme, dan perkembangan sepak bola di Amerika Selatan."
"Pilar utama dari fair play adalah menerima hasil dengan rasa hormat," imbuh CONMEBOL. (AFP/OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved