Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
TUAN rumah Brasil mendapat pelajaran berharga dari Paraguay dalam laga perempat final Copa America, kemarin. Bermain di Arena do Gremio, Porto Alegre, 'tim Samba' menang 4-3 dalam adu penalti setelah bermain 0-0 dalam waktu normal.
Dari lima algojo tendangan penalti Brasil, hanya Roberto Firmino yang gagal menyelesaikan tugas. Sementara itu, dari Paraguay, penalti Derlis Gonzalez dan Gustavo Gomez gagal bersarang di gawang Brasil yang dikawal Alisson Becker. Di semifinal, Brasil akan menghadapi pemenang laga perempat final antara Venezuela dan Argentina yang berlangsung dini hari tadi.
Walau mampu menembus babak empat besar, Pelatih Brasil Tite dihadapkan pada pekerjaan rumah yang cukup berat. Brasil yang merupakan favorit juara gagal menunjukkan kelasnya saat menghadapi Paraguay.
Walau unggul satu pemain setelah pemain belakang Paraguay Fabian Balbuena terkena kartu merah di menit ke-58, Brasil gagal menembus pertahanan lawan. Bahkan, di babak pertama Brasil sempat kewalahan menghadapi permainan Paraguay yang dibesut Eduardo Berizzo, terutama di babak pertama.
Tite menyebut buruknya kondisi lapangan menjadi penyebab buruknya penampilan Roberto Firmino dan kolega. "Kami bisa memperbaiki penampilan di babak kedua. Namun, permainan kami tidak maksimal akibat kondisi lapangan yang buruk," ujar Tite.
Di sisi lain, meski kalah, Berizzo memuji para pemainnya karena mampu mengeluarkan semua kemampuan dan menahan Brasil. "Saya sangat bangga dengan kinerja kami malam ini. Kami bisa saja diberi kemenangan heroik dan luar biasa dalam penalti, tetapi itu tidak mengurangi betapa senangnya saya dengan para pemain saya," kata Berizzo.
Enggan remehkan lawan
Sementara itu, Uruguay akan ditantang Peru dalam perempat final di Arena Fonte Nova, Salvador, dini hari nanti. Dengan kualitas pemain lebih baik, Uruguay yang diperkuat striker haus gol seperti Luis Suarez dan Edinson Cavani, diyakini tidak akan sulit mengatasi perlawanan Peru.
Uruguay melangkah ke babak delapan besar dengan status juara Grup C, sedangkan Peru lolos ke perempat final dengan predikat peringkat ketiga Grup A.
Namun, Uruguay tidak bisa memandang Peru yang ditangani Ricardo Gareca dengan sebelah mata. Dalam 17 pertemuan terakhir, kedua negara sama-sama meraih tujuh kemenangan dan tiga kali imbang. Bahkan, dalam pertemuan terakhir dengan Peru di kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Amerika Latin, Maret 2017 silam, Uruguay secara mengejutkan kalah 1-3.
Pelatih Uruguay Oscar Tabarez menyadari Peru bukan lawan yang bisa dianggap enteng. Pelatih berusia 72 tahun itu menyebut Peru bukan tim lemah walau digunduli Brasil 0-5 di penyisihan Grup A.
"Peru tim yang bagus walau kalah 0-5 dari Brasil. Walau lebih diunggulkan, kami tidak boleh meremehkan lawan mana pun saat tampil di fase gugur," jelas Tabarez. (AFP/R-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved