Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
URUGUAY berhasil mengalahkan juara bertahan Copa Amerika, Cile, di laga terakhir Grup C dengan skor 1-0, di Stadion Maracana, Brasil, Selasa (25/6).
Pencetak gol laga ke-800 ajang ini, Edison Cavani menegaskan hasil yang membawa timnya menjuarai grup itu adalah akibat mental baja yang terpatri di setiap pemain Uruguay.
"Dalam beberapa saat kami bermain bagus, di saat lain kurang baik, tetapi selalu dengan sikap dan mentalitas untuk mendominasi pertandingan," kata Cavani dilansir dari AFP, Selasa (25/6).
Menurut pemain berusia 32 tahun yang sudah membukukan 48 penampilan untuk negaranya itu, laga berikutnya sangat menantang karena tidak tahu negara mana yang akan menjadi lawan mereka di perempat final.
Baca juga: Kalahkan Cile, Uruguay Juara Grup
Maka, ia mengajak semua rekannya untuk tetap waspada dan mempersiapkan mental dan fisik dengan baik.
"Kami ingin memenangkan grup tanpa mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya, untuk menunjukkan citra yang baik di grup dan melanjutkan dengan sikap ini," tegas Cavani.
Pelatih Uruguay Oscar Tabarez menegaskan laga pamungkas melawan tim yang sebelumnya memimpin Grup C itu sangat menarik. Pasalnya, kedua tim sama-sama menginginkan kemenangan untuk mendapat status juara group di perempat final. Namun, Uruguay lebih baik dibandingkan dengan tim petahana Copa Amerika itu sehingga mendapatkan tiga angka.
"Itu adalah pertandingan yang sangat diperebutkan dengan beberapa ruang. Kami berhasil sedikit lebih baik daripada lawan kami," katanya.
Tabarez sangat senang Uruguay akan mendapatkan istirahat dua hari sebelum nantinya melawan Peru pada Sabtu (29/6) di Salvador sedangkan Cile akan menghadapi Kolombia di Sao Paulo.
"Satu hari istirahat tambahan berguna, ini penting, karena energi pemain cukup terkuras," kata Tabarez.
Pelatih Cile, Reinaldo Rueda mengaku timnya kalah akibat tidak mengantisipasi serangan dan duel udara. Dengan begitu anak-anak asuhnya harus rela menjadi runner up grup.
"Tidak diragukan lagi, itu adalah pertandingan yang sangat ketat. Kami tahu tentang kualitas lawan kami, dengan sistem yang terdefinisi dengan baik, gaya yang sulit dalam hal permainan udara mereka," pungkasnya. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved