Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
MANCHESTER City tinggal selangkah lagi mencetak sejarah di persepakbolaan Inggris. Tim berjuluk ‘Manchester Biru’ akan menjadi klub pertama yang mampu mencetak treble di kompetisi sepak bola Inggris jika menundukkan Watford dalam final Piala FA di Stadion Wembley, malam nanti.
Gelar di ajang Piala FA akan melengkapi sukses Manchester City musim ini. Sebelumnya, tim besutan Pep Guardiola tersebut merebut trofi Piala Liga dan Liga Primer.
“Ketika Anda menang, setelah hari berganti kemudian Anda ingin memenangi yang berikutnya dan berikutnya. Itu membuat hidup Anda lebih baik dan lebih mudah. Menang akan membantu Anda untuk memenangi lebih banyak gelar dan membantu membuat klub ini lebih baik,” jelas Guardiola.
Di atas kertas, Watford bukan lawan sepadan bagi Manchester City. Dalam dua pertemuan dengan Manchester City di Liga Primer musim ini, Watford menelan kekalahan 1-2 dan 1-3.
Meski tim asuhannya jauh lebih diunggulkan, Guardiola menepis Watford bukan lawan yang mudah dikalahkan. Meski Watford kalah enam kali dari Manchester City sejak Guardiola menjadi pelatih mereka, apa pun dapat terjadi di laga final.
“Ini ialah final Piala FA. Apa pun bisa terjadi seperti halnya kartu merah. Mereka dapat mempersiapkan pertandingan final dengan lebih baik,” ungkap Guardiola.
Mantan pelatih Bayern Muenchen dan Barcelona tersebut menyatakan Watford bisa lebih berbahaya dalam laga seperti final kali ini. “Dalam satu pertandingan, apa pun bisa terjadi,” tegasnya.
Jalan menuju Eropa
Di kubu Watford, final Piala FA tahun ini merupakan yang pertama dalam kurun 35 tahun. Pada 1984. Watford yang saat itu ditangani Graham Taylor lolos ke final, tetapi akhirnya gagal merebut trofi juara setelah ditundukkan Everton 0-2.
Pelatih Watford, Javi Gracia, memaklumi tim asuhannya menjadi underdog kala harus menghadapi Manchester City. Namun, hal itu sama sekali tidak membuat Watford kalah sebelum bertanding.
Garcia bertekad membawa Watford mencetak sejarah dengan kali pertama merebut trofi juara. Gelar Piala FA juga akan mengantar Watford tampil di Liga Europa musim depan.
“Kami memang kalah dalam dua pertemuan dengan Manchester City musim ini. Namun, penampilan saat menyingkirkan Wolverhampton di semifinal memperlihatkan kami memiliki kapasitas untuk mengalahkan City,” kata Gracia.
Menurutnya, walau musim ini dua kali kalah dari Manchester City, Abdoulaye Doucoure dan kolega mampu memberi perlawanan sengit. Saat kalah 1-2 di Vicarage Road, Watford nyaris memaksa laga berakhir imbang.
Menghadapi Manchester City, Gracia akan kembali mengandalkan Doucoure. Pemain tengah asal Prancis tersebut diharapkan bisa menjadi motor permainan Watford untuk mengimbangi Manchester City yang memang memiliki keunggulan kualitas pemain.
Laga final Piala FA kali ini akan menjadi pertandingan terakhir bagi Doucoure bersama Watford. Dalam penampilan terakhirnya ini, Doucoure akan berusaha untuk menghentikan City meraih treble winner dengan membuat sejarah The Hornets, julukan Watford.
“Ketika Anda menjalani sesuatu yang sangat sulit dalam karier Anda, Anda menginginkan sesuatu yang sangat bagus dan final merupakan sesuatu yang sangat bagus,” ungkap Doucoure.
“Pertandingan final ini ialah hadiah yang kami dapatkan. Jadi, inilah saatnya untuk membuat sejarah,” lanjutnya. (AFP/R-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved