Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
“SAYA pikir kedua tim pantas mendapatkan gelar juara. Sayangnya, trofi itu tidak bisa dibagi dua. Meski begitu, saya percaya tim yang akan kalah tidak akan memiliki penyesalan karena mereka telah memberikan segalanya,” ujar arsitek Manchester City Josep Guardiola.
Pernyataan juru taktik asal Spanyol itu memang tidak berlebihan. Saat ini, baik timnya maupun Liverpool masih peluang yang sama untuk merebut gelar juara Liga Primer musim ini meskipun peluang City sedikit lebih besar.
The Citizen untuk sementara ini masih berada di posisi terdepan dalam perburuan gelar. Mereka berada di posisi teratas dengan 95 poin dari 37 laga atau hanya unggul satu poin atas Liverpool yang menguntit di posisi kedua.
Itu sebabnya, duel malam ini menjadi laga penentu kedua tim untuk menjadi kampiun. Mereka juga diharamkan untuk menuai hasil imbang apalagi sampai kalah.
The Citizen akan bertandang ke kandang Brighton and Hove Albion di Falmer Stadium. Sementara itu, Liverpool akan menjamu Wolverhampton Wanderers di Anfield pada waktu yang nyaris bersamaan.
Dengan skuat yang mereka miliki, di atas kertas tentu City lebih dijagokan ketimbang Brighton and Hove Albion, bahkan meski laga itu berlangsung di kandang lawan. Meski begitu, Guardiola tidak mau para pemainnya menganggap enteng lawan.
Ia tidak memungkiri mereka sedikit gugup dengan situasi saat ini. Itu bisa dilihat dari beberapa laga terakhir yang berkesudahan dengan skor tipis.
“Tekanan itu terkadang bagus. Kami akan bermain untuk sesuatu yang unik, untuk memenangi Liga Primer,” cetus kata juru taktik berusia 48 tersebut.
“Untuk menang sekali saja begitu sulit. Para pemain pasti gugup. Saya tahu situasinya akan sulit tetapi ketika itu terjadi dan kami bermain bagus, akan terasa lebih indah,” lanjut mantan arsitek Barcelona dan Bayern Muenchen tersebut.
Hal senada dikatakan arsitek Liverpool, Juergen Klopp. Menurut arsitek asal Jerman, kedua tim patut berbangga dengan apa sudah mereka lakukan sepanjang musim ini terlepas dari apa pun hasil kompetisi nanti.
“Selamat untuk musim yang luar biasa. Ini impresif. Mereka terkesan oleh kami dan kami juga terkesan oleh mereka. Begitulah situasinya. Mereka memberi reaksi tepat, begitu juga dengan kami. Gelar juara akan ditentukan hingga detik-detik terakhir,” cetus mantan arsitek Borussia Dortmund itu.
“Liverpool ingin menang tetapi kita juga harus melihat apa yang dikerjakan Brighton. Semua orang merasa kami bisa mengalahkan Wolves dan mereka juga yakin City akan menghajar Brighton. Namun, Brighton kadang impresif dan sekarang mereka akan bermain tanpa tekanan. Mereka bisa memainkan sepak bola yang bagus. Mereka tahu, lawan City harus banyak bertahan,” lanjutnya.
Ketat juga
Sementara itu, persaingan ketat juga terjadi dalam perebutan posisi tiga antara Chelsea dan Tottenham Hotspur. Chelsea yang saat ini mengoleksi 71 poin dan hanya unggul satu angka atas Spurs akan bertandang ke kandang Leicester City. Sementara itu, pada saat yang bersamaan Spurs akan menjamu Everton di Tottenham Hotspur Stadium.
Semangat kedua tim untuk mengunci posisi tiga besar tentu tengah membara. Apalagi, keduanya baru saja memastikan diri lolos ke final kompetisi Eropa.
Spurs memastikan diri lolos ke final Liga Champions setelah menjinakkan tim kuda hitam Ajax Amsterdam berkat keunggulan gol tandang dalam agregat 3-3.
Sementara itu, Chelsea meski agak susah payah berhasil menyusul Arsenal ke final Liga Europa setelah menumbangkan wakil Jerman, Eintracht Frankfurt, lewat drama adu penalti 4-3. (AFP/BBC/R-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved