Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
KALAH atau menang dalam sebuah pertandingan sebenarnya hal biasa. Namun, kalah di leg kedua sehingga membuyarkan tiket ke babak selanjutnya yang sudah dalam genggaman tentu sangat menyakitkan.
Apalagi kejadian tersebut terjadi dua kali berturut-turut. Kenyataannya, petaka itulah yang menimpa raksasa Catalan, Barcelona.
Mereka harus melupakan impian merebut treble-winners akibat dihajar Liverpool 0-4 pada leg II semifinal Liga Champions di Anfield Stadium, kemarin dini hari WIB, yang membuat mereka kalah agregat 3-4.
Kini Barca hanya bisa meratapi kegagalan. Lebih menyakitkan lagi ialah mereka seperti mengulang tragedi musim lalu.
Pada musim lalu mereka disingkirkan AS Roma di babak perempat final juga dengan drama serupa. Ketika itu mereka menang 4-1 di kandang sendiri, kemudian kalah 0-3 pada leg kedua di Roma.
"Ini sangat menyakitkan untuk kami, terutama untuk para pendukung kami. Ini tahun kedua beruntun kami disingkirkan dengan cara comeback semacam ini. Sangat disayangkan memang, tapi kredit juga layak diberikan untuk Liverpool yang bermain luar biasa," cetus pelatih Barca, Ernesto Valverde.
Akibat kekalahan itu, Barca mesti memperpanjang puasa gelar Eropa. Terakhir kalinya Messi dkk menjadi kampiun ialah pada musim 2014/2015 saat masih ditangani Luis Enrique.
Bukan itu saja, masa depan Valverde juga kini dipertanyakan. Dengan kontraknya yang akan habis pada 2020, masa depan Valverde boleh jadi akan dipertanyakan. Apalagi Presiden Barca Josep Maria Bartomeu mengindikasikan akan membahasnya setelah final Copa del Rey melawan Valencia, 25 Mei mendatang.
"Bukan saat yang tepat membahas masalah itu saat ini. Tugas kami kini ialah mengembalikan moral pemain karena masih ada final Copa del Rey," tegas Bartomeu.
Smentara itu, para punggawa Blaugrana juga tidak bisa menutupi kekecewaan atas kekalahan itu. Tidak lupa mereka juga meminta maaf kepada para fan.
"Ini adalah kedua kalinya hal yang sama terjadi kepada kami. Kami tidak dapat membuat kesalahan ini dua tahun berturut-turut, kami harus menyalahkan diri sendiri atas kesalahan yang kami lakukan. Kami harus meminta maaf kepada keluarga, anak-anak kami, dan penggemar," kata striker Barca, Luis Suarez.
"Setelah apa yang terjadi di Roma, ini terjadi lagi. Berat untuk tersingkir seperti ini setelah hasil leg pertama. Kenyataannya Liverpool lebih pintar daripada kami, mereka lebih cepat. Kami harus meminta maaf kepada para fan," timpal gelandang Sergio Busquet. (AFP/UEFA/Des/R-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved