Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
PENGALAMAN adalah guru yang paling sempurna. Prinsip itu dipegang betul oleh arsitek Barcelona, Ernesto Valverde.
Itu sebabnya ia memperingatkan para pemainnya untuk tidak terlalu larut dalam pesta kemenangan 3-0 atas Liverpool pada leg pertama babak semifinal Liga Champions di Camp Nou, kemarin dini hari.
Ia pun merujuk pada hasil pertandingan perempat final Liga Champions musim lalu. Barca yang ketika itu unggul 4-1 di Camp Nou pada leg pertama sepertinya sudah hampir pasti bakal melaju ke babak empat.
Namun, takdir ternyata berbicara lain. Il Lupi julukan Roma bangkit di leg kedua. Saat bermain di kandangnya sendiri, Stadion Olimpico, Roma menang 3-0 dan berhak melaju ke semifinal berkat keunggulan gol tandang. “Hasil leg pertama bagus, tapi segala kemungkinan masih terbuka. Terbukti mereka masih bisa membuat kita menderita di sini. Situasi sekarang serupa dengan tahun lalu. Kami unggul tiga gol atas Roma, tapi kami tersingkir,” cetus Valverde.
Menurut dia, Liverpool tidak bisa dianggap remeh. Apalagi mereka sudah punya pengalaman tampil di final Liga Champions musim lalu.
Di tambah mereka akan bermain di kandangnya sendiri, Anfield, yang terkenal angker bagi lawan. Jadi, yang mereka bisa dan harus lakukan ialah tetap menjaga konsistensi lini belakang dan berusaha menambah keunggulan. “Jika di sini (Camp Nou) saja mereka berbahaya, bisa dibayangkan di Anfield. Mereka punya kesempatan mencetak gol. Kami selamat karena tembakan mereka mengenai tiang dan penyelamatan gemilang Marc (Marc-Andre ter Stegen).”
Hal senada dikatakan sang megabintang, Lionel Messi. Menurut pemain asal Argentina itu, tidak ada jaminan mereka bakal melaju dengan mudah. “Sebenarnya akan lebih baik menuju Anfield dengan keunggulan empat gol. Namun, ini tetap hasil yang hebat.”
“Kami tidak terbiasa kalah dalam penguasaan bola. Sayangnya, kami terbawa dengan gaya permainan Liverpool yang menampilkan tempo tinggi dan mengandalkan fisik.”
Pernyataan keduanya memang tidak berlebihan. Faktanya statistik menunjukkan bahwa meski kalah telak, Liverpool lebih unggul dalam penguasaan bola sebanyak 57%.
Ada potensi
Atas dasar itulah para punggawa Liverpool belum mau melempar handuk. Arsitek the Reds, Juergen Klopp, bahkan menyebut timnya masih potensi untuk menyulitkan Barca di leg kedua.
“Memang hanya sedikit orang peduli pada permainannya karena dalam sepak bola yang utama ialah gol. Namun, dari laga itu bisa menjadi bekal buat saya. Saya pikir itu ialah performa terbaik dari kami di Liga Champions, bahkan ketimbang musim lalu,” cetus Klopp.
“Tentu saja segalanya kini jauh lebih sulit buat kami. Namun, jika melihat perasaan dari para pemain di ruang ganti dan yang terlihat kami masih memiliki semangat juang yang tinggi,” timpal gelandang Liverpool James Milner.
Liverpool akan ganti menjamu Barca dalam partai leg kedua pada Selasa (7/5) nanti. (AFP/UEFA/R-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved