Headline
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
HASIL buruk kembali didapat Arsenal. Melawat ke Stadion King Power, markas Leicester City, dalam lanjutan Liga Primer kemarin malam, Arsenal menyerah 0-3.
Tiga gol ‘si Rubah’ julukan Leicester ke gawang Arsenal dicetak Youri Tielemans (59’) dan Jamie Vardy (86’, 90’). Itu menjadi kekalahan beruntun ketiga Arsenal di Liga Primer, setelah ditundukkan Crystal Palace 2-3 dan Wolverhampton Wanderers 1-3.
Kekalahan dari Leicester membuat peluang tim besutan Unai Emery itu untuk lolos ke Liga Champions musim depan menipis. Berada di posisi kelima dengan 66 poin, Arsenal terpaut satu poin dari Chelsea yang berada di posisi keempat. Arsenal bisa melorot ke peringkat enam, jika Manchester United yang berada di posisi enam dengan 64 poin bisa menundukkan Chelsea di laga pekan ke-36.
Sementara itu, kartu merah Kylian Mbappe mewarnai kegagalan Paris Saint-Germain (PSG) merebut trofi kedua musim ini. Menghadapi Rennes dalam final Piala Prancis di Stade de France dini hari kemarin, PSG menyerah 5-6 dalam adu penalti, setelah bermain 2-2 selama 120 menit.
Pemain pengganti Christopher Nkunku yang menjadi eksekutor kelima, menjadi biang keladi kegagalan PSG. Bola tendangannya yang jauh melambung di atas mistar gawang menjadi penentu kemenangan Rennes.Kekalahan dari Rennes memang pantas disesali PSG. Pasalnya, tim besutan Thomas Tuchel itu sepertinya akan dengan mudah memenangi laga, setelah unggul dua gol lebih dulu melalui Dani Alves (13’) dan Neymar (21’). Namun, gol bunuh diri Presnel Kimpembe (40’) dan gol Edson Mexer (66’) membuat kedudukan menjadi 2-2 dan bertahan hingga perpanjangan waktu.
“Saya sangat kecewa. Kami tidak cukup siap menghadapinya, tetapi tidak ada gunanya lagi menangisi hal ini. Tidak ada yang bisa kami lakukan,” ungkap Neymar.
Bagi Rennes, gelar di Piala Prancis menjadi gelar pertama dalam 50 tahun terakhir dan membawa mereka lolos ke Liga Europa musim depan. Menurut pelatih Julien Stephan, ini merupakan pencapain bersejarah Rennes yang kini menempati papan tengah Liga 1.
“Kami kini bisa menghentikan pembicaraan tentang pecundang. Gelar ini akan mengubah sejarah klub,” tegas Stephan. (AFP/R-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved