Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PERSEBAYA mengalihkan fokus latihannya jelang menjalani pemusatan latihan (TC) di Bali. Pelatih Djadjang Nurdjaman memberikan takaran lebih untuk pola menyerang.
Mereka pun menjalani uji coba melawan Anak Bangsa di Stadion Gelora Bung Tomo, Kamis (25/4). Hasilnya, Green Force menang telak dengan skor 10-1 atas klub internal Persebaya tersebut.
Terkait tujuan uji coba kali ini, Djanur ingin sedikit menurunkan intensitas game yang dihadapi Misbakus Solikin dkk. Sebelumnya Persebaya sudah melakoni pertandingan dengan intensitas tinggi di ajang Piala Presiden 2019 lalu.
“Kami mengganggap uji coba ini cooling down setelah empat pertandingan dengan tekanan tinggi masing-masing dua kali melawan Madura United dan Arema FC,” bebernya dilansir dari laman resmi Persebaya, Sabtu (27/4).
“Makanya kami memilih lawan dengan level yang jauh di bawah Persebaya. Sambil juga di-drill latihan menyerang. Dan terlihat cukup berhasil, banyak kombinasi serangan bagus yang tercipta sehingga bisa mencetak banyak gol,” imbuh Djanur.
Baca juga: Macan Kemayoran Terpuruk Kembali
Pernyataan pelatih 60 tahun ini merujuk beberapa kendala Persebaya sepanjang turnamen pramusim. Meski kerap tampil dominan dan menekan, peluang yang dibangun Persebaya dalam setiap pertandingan tidak jarang terbuang karena kurang cermat dan tergesa-gesa.
Djanur juga menyiapkan Osvaldo Haay sebagai penyerang tengah. Bagi pemain berusia 20 tahun ini, posisi tersebut bukan sesuatu yang asing. Musim lalu dia sukses menjalani peran sebagai ujung tombak Persebaya.
“Saya pikir dia memiliki mobilitas yang tinggi, punya skill dan cukup menjanjikan dalam posisi tersebut,” ungkap pelatih asal Majalengka ini.
Terbukti, dalam pertandingan ujicoba tadi Osvaldo sukses mencetak empat gol. Enam gol lainnya dipersembahkan Damian Lizio, Fandi Eko Utomo, Irfan Jaya, Rendi Irwan (2 gol), dan Elisa Basna.
Meski demikian, Djanur sangat menyayangkan gawang Persebaya harus kebobolan. Dia menilai hal itu terjadi karena para pemain kehilangan konsentrasi saat keasyikan menyerang.
“Itu patut disayangkan, karena kurang konsentrasi. Itu yang masuk dalam evaluasi, akan kami perbaiki. Sebab pemain harus terus kompetitif dan tidak overconfident di belakang ketika menguasai bola,” pungkasnya. (OL-2)
Tim Bajul Ijo melakukan rotasi demi mengatasi minimnya waktu recovery yang dimiliki dan menjaga tim tetap bugar.
Pelatih Madura United (MU), Dejan Antonic menegaskan seluruh pemainnya sudah siap menjalani laga kedua meski hanya punya waktu istirahat dua hari.
Jika pada laga semifinal kedua, United juga menang 1-0 dalam waktu normal ditambah babak perpanjangan waktu, terjadilah babak adu penalti.
DUEL sengit dipastikan akan tersaji pada partai final Piala Presiden 2019. Hal itu setelah Persebaya mengikuti jejak klub asal Jawa Timur lainnya, Arema FC, melaju ke partai puncak.
Madura United memberi selamat kepada saudara tuanya yang akan bertemu Arema di laga final
Suporter Persebaya dan Arema memiliki hubungan tidak bagus. Bentrokan antarsuporter sering terjadi jika kedua kesebelasan berhadapan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved