Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Jokdri Ditahan, PSSI Gelar KLB Agustus

Cahya Mulyana [email protected]
26/3/2019 04:20
Jokdri Ditahan, PSSI Gelar KLB Agustus
PEMERIKSAAN LANJUTAN JOKO DRIYONO(ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

PELAKSANA Tugas (Plt) Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Joko Driyono, akhirnya resmi ditahan Satuan Tugas Antimafia Bola Polri, kemarin. Jokdri, sapaan karib Joko Driyono, ditahan Satgas Antimafia Bola di Rumah Tahanan Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, itu, atas kasus perusakan barang bukti di bekas kantor PT Liga Indonesia dan dugaan pengaturan skor. Ia ditahan hingga 20 hari ke depan.

"Saat ini proses penyidikan masih berjalan. Semoga kita bisa tuntaskan. Dalam proses pemeriksaan sebelumnya, tersangka beberapa kali tidak hadir. Maka pada hari ini (kemarin), kami memutuskan untuk melakukan penahanan," ujar Kepala Satgas AntiMafia Bola Polri, Brigadir Jenderal Hendro Pandowo, di Mabes Polri.

Jokdri ditetapkan sebagai tersangka tindak pidana pencurian dengan pemberatan dengan cara membongkar, merusak, atau menghancurkan barang bukti yang telah dipasang garis polisi pada 14 Februari lalu. Pria asal Ngawi itu juga diduga menjadi dalang perusakan sejumlah dokumen yang berkaitan dengan pengaturan skor sepak bola nasional.

Atas perbuatannya itu, Jokdri dikenai Pasal 363 KUHP terkait dengan pencurian dan pemberatan, kemudian Pasal 232 KUHP tentang perusakan pemberitahuan dan penyegelan. Lalu Pasal 233 KUHP tentang perusakan barang bukti dan yang terakhir ialah Pasal 235 KUHP terkait dengan perintah palsu untuk melakukan tindak pidana yang disebutkan di Pasal 232 KUHP dan 233 KUHP.

Selain Jokdri, sudah ada 15 orang lagi yang ditetapkan sebagai tersangka. Mereka antara lain anggota Exco PSSI dan anggota Komisi Disiplin PSSI.

Saat dimintai tanggapannya soal penahanan Jokdri tersebut, anggota Komite Eksekutif PSSI Gusti Randa mengaku terkejut. Meski begitu, PSSI, kata dia, menghormati keputusan tersebut. Ia juga menjamin, PSSI akan tetap berjalan, demikian juga dengan program-program yang telah ditetapkan.

"Berkaitan dengan status terbaru Joko Driyono, PSSI menghormati dan menyerahkan penuh proses hukum kepada kepolisian, PSSI sebagai sebuah organisasi selalu menghormati putusan hukum."

Gusti yang juga Ketua Komite Hukum PSSI menambahkan bahwa PSSI berkomitmen terkait penyelesaian masalah penyuapan, pengaturan skor, match fixing, dan lain-lain demi terciptanya sepak bola Indonesia yang sehat.

"Kami tetap bekerja seperti biasanya demi menjaga laju roda organisasi," tambahnya.

Mengenai status Joko Driyono di PSSI, Gusti menegaskan bahwa statusnya masih Plt Ketua Umum PSSI. "Pak Joko sendiri sebelumnya juga sudah memberi saya tugas dengan agenda khusus, yakni membantu Plt Ketum menjalankan tugas keseharian di organisasi dan mempersiapkan KLB."

Menghadap FIFA

Terlepas dari masalah tersebut, Gusti juga menegaskan bahwa pihaknya menargetkan bisa menggelar kongres luar biasa (KLB) pada Agustus mendatang. KLB itu memiliki dua agenda, yakni membentuk perangkat komite pemilihan (KP) dan komite banding pemilihan (KBP), serta penetapan tanggal kongres pemilihan kepengurusan baru.

Sebelum KLB, PSSI bakal menemui Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) untuk meminta izin menggelar KLB. "Mungkin April kita ke FIFA untuk meminta izin menggelar KLB. Setelah itu membentuk komite, mungkin setelah Pemilu April." (Fer/R-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik