Headline

Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.

Momentum PSSI Dipimpin Sosok Baru

MI
25/2/2019 11:45
Momentum PSSI Dipimpin Sosok Baru
DISKUSI SEPAK BOLA: Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S Dewa Broto (tengah) bersama (dari kiri) Jubir Sepak Bola Indonesia Juara (SIJ) Wandi Wanandi, pemerhati sepak bola Andi Sururi, budayawan Arswendo Atmowiloto, dan entertainer Ronald Sur(MI/ BARY FATHAHILAH)

REFORMASI di PSSI menjadi isu yang terus berkembang di tengah skandal pengaturan skor dan suap. Kongres luar biasa (KLB) yang diusulkan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI diharapkan menjadi momentum menelurkan sosok-sosok baru untuk memimpin federasi yang telah berusia 88 tahun ini.

Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot S Dewa Broto menjadi salah satu yang cukup gencar menyuarakan hal tersebut. Bahkan, Gatot meminta kepada pemilik hak suara untuk tidak melulu bergantung dengan orang lama di PSSI.

"Harapannya, ketua, sekjen (sekretaris jenderal) dan Exco, ya ganti orang. Pertanyaannya apakah orang lain mampu? Mampu! Jangan meng-underestimate orang lain bahwa mereka tidak mampu me-ngurus sepak bola dan duduk menjadi pimpinan PSSI saat ini," kata Gatot seusai mengisi diskusi 'Sepak Bola Indonesia di Persimpangan' di Jakarta, kemarin.

Pemerhati sepak bola Andi Sururi yang turut hadir dalam acara diskusi tersebut mengamini harapan Gatot. Ia menilai pengurus PSSI saat ini sudah mendapatkan kesempatan lebih cukup untuk membuktikan kapasitasnya, tapi mereka gagal.

Gatot juga menyarankan PSSI untuk merevisi syarat lima tahun berkecimpung di dunia sepak bola untuk menyaring lebih banyak sosok kompeten. Apalagi, menurutnya, syarat tersebut sudah tidak menjadi bahan yang krusial lagi.

"Kriteria di Pasal 24 Statuta PSSI bahwa kongres bisa menambah, mengurangi, dan mengoreksi isi statuta. Kalau dulu ada ketentuan anggota Exco minimal harus lima tahun aktif di sepak bola, aturan itu bisa diubah," imbuhnya.

Sementara itu, suporter sepak bola yang tergabung dalam Suporter Indonesia Bermartabat (SIB) dari berbagai daerah, seperti Madura, Sleman, Surabaya, Madiun dan Banyumas, berkumpul di Purwokerto, Jawa Tengah (Jateng), kemarin. SIB mendeklarasikan dukungan penuh terhadap kepolisian dalam memberantas mafia sepak bola di tubuh PSSI.

Sekjen SIB Lilik Yulianto menyatakan pihaknya meminta kepada kepolisian untuk menangkap dan mengadili semua pelaku kejahatan di PSSI. "Sekarang kondisi persepakbolaan nasional karut-marut dengan munculnya penyimpangan, seperti soal pengaturan skor dan dugaan korupsi terstruktur dan sistematis. Kami mendukung kerja Satgas Antimafia Bola," tegas Lilik. (Sat/LD/R-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : PKL
Berita Lainnya