Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Manajemen Persija Dianggap tak Profesional

Satria Sakti Utama
08/2/2019 17:59
Manajemen Persija Dianggap tak Profesional
(dok.mi)

DIREKTUR Utama Persija Jakarta Gede Widiade dan sejumlah jajarannya tiba-tiba mengumumkan keputusannya mengejutkan untuk menanggalkan jabatannya pada tengah pekan ini. Alasan mundurnya pengusaha asal Surabaya ini dari Persija Jakarta karena merasa sudah memenuhi target juara kompetisi Liga 1 pada musim lalu.

Ia pun menjelaskan bahwa Direksi PT Persija Jaya Jakarta juga telah melakukan restrukturisasi kepengurusan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan mencopotnya dari jabatan Direktur Utama pada Desember 2018 lalu. Gede diberikan jabatan baru sebagai Direktur Olahraga, tapi ia memilih mundur.

Akan tetapi, Ketua Dewan Pembina Persija Jakarta Syafruddin menukil fakta lainnya. Pria yang saat ini menduduki kursi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) menyebut bahwa mundurnya Gede dan koleganya karena ketidakprofesionalan direksi dan manajemen Persija Jakarta.

"Di sepak bola tak semua melakukan niat yang bagus, tentu ada gap yang terjadi. Saya hanya pembina, tak tahu soal manajerial. Saya hanya dipamiti karena mereka merasa ada hal-hal yang tidak profesional," jelas Syafruddin di Jakarta, Jumat (8/2) pagi.

Ketidakprofesionalan yang disampaikan Syafruddin mungkin ada kaitannya terkait curahan hati Gede yang merasa tak dilibatkan pada pemindahan kantor Persija dari wilayah Duren Tiga Jakarta Selatan ke kawasan Kuningan. Bahkan Gede dalam konferensi persnya Rabu (6/2) mengaku tak tahu menahu di mana letak pasti kantor Persija saat ini.

Baca juga: Jakmania dan Pemain Persija Diminta Tenang

Kendati demikian, hal itu ditepis oleh Presiden Persija Jakarta Ferry Paulus. Ia menjelaskan hampir tidak mungkin Gede tidak mengetahui kebijakan baru direksi, termasuk perpindahan kantor Persija Jakarta yang baru.

"Rasanya tidak ada ya. Artinya sebelum Pak Gede berangkat (ke luar negeri) sudah disampaikan. Tapi buat saya, aksi korporasi itu hal biasa. Jadi pergantian atau prosesnya itu, fine saja," kata bekas anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI ini.

Soal ketidakprofesionalan manejemen Persija, Ferry mengaku tak paham betul konteksnya. Ia menyebut belum bertatap muka dengan Gede sejak menyatakan mundur.

"Mungkin ada arti over laping serah terima dan sebagainya ya, kemudian di komplain. Itu yang belum saya gali karena belum bertatap muka langsung," imbuhnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya