Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Taktik Jitu Martinez Pulangkan Brasil

Agus Triwibowo Laporan dari Rusia
08/7/2018 10:57
Taktik Jitu Martinez Pulangkan Brasil
(AFP/SAEED KHAN)

KEUNGGULAN taktik bermain membuat Belgia tetap menjaga impian menjadi juara dunia di Rusia tahun ini. Brasil menjadi korban taktik yang diterapkan pelatih Roberto Martinez. Skuat 'Setan Merah' itu menang 2-1 pada laga 8 besar di Kazan Arena, Kazan, dini hari kemarin, dan menapak laga semifinal menghadapi Prancis, Selasa (10/7).

Brasil pun menjadi wakil terakhir Amerika Latin yang gagal lolos ke semifinal setelah Uruguay juga didepak Prancis. Begitupun Belgia yang mengakhiri puasa selama 32 tahun untuk kembali tampil ke empat besar, dengan mengulang prestasi Enzo Scifo dan kawan-kawan pada 1986.

"Ketika Anda bermain melawan Brasil, Anda membutuhkan keuntungan taktis," jelas Martinez. "Brasil membawa penghalang psikologis. Mereka telah memenangi lima Piala Dunia. Kami harus berani secara taktik.

"Namun, hari ini bukan tentang taktik, ini tentang eksekusi taktik-taktik itu. Jika kamu mengeksekusinya seperti yang dilakukan para pemain, itu menyulitkan mereka," terang pelatih asal Spanyol itu.

Taktik yang diterapkan Martinez tentunya tetap mematikan Neymar, otak permainan Brasil. Dia juga menyiapkan Kevin de Bruyne sebagai kunci permainan tim dengan lebih mendudukkannya di jajaran lini depan.

De Bruyne yang bisa beroperasi lebih ke pinggir lapangan kali ini disejajarkan dengan Romelu Lukaku dan Eden Hazard di sektor terdepan penyerangan. Itu membuat Martinez yang biasa mendudukkan De Bruyne sebagai sentral permainan dengan pola 3-4-2-1, kini tampil dengan struktur 3-4-3.

Dengan bermain lebih di sentral permainan saat mengalahkan Jepang 3-2 di babak sebelumnya, De Bruyne menunjukkan respons apik dengan mencetak gol kedua.

"Saya tidak peduli di mana saya bermain. Di mana pun saya bermain, saya harus memberikan sesuatu untuk tim," kata gelandang Manchester City itu.

"Saya lakukan apa yang harus dilakukan, membuat tim bisa tenang menghadapi segala kesulitan. Berusaha dengan tenang menguasai bola dan tidak banyak melakukan tindakan yang berisiko," jelasnya lagi.

"Suatu saat kami berusaha bermain cepat, tetapi saya berusaha mengatur tim semampu saya. Saya juga akan menjadi orang pertama yang bertarung hingga menit terakhir dan saya berharap rekan-rekan saya mencontohnya," tandas De Bruyne.

Taktik jitu Martinez memang membuahkan hasil gemilang. Demikian pula De Bruyne yang menjadi pemain terbaik di pertandingan itu menunjukkan peran sentralnya.

Setelah mengejutkan Brasil di menit ke-13 melalui tendangan sudut Hazard yang diteruskan dengan bahu Fernandinho dan menjebol gawang Alisson, Belgia tidak berpuas diri. Sebuah serangan cepat yang dimotori striker Manchester United, Romelu Lukaku, membuat jajaran lini belakang Brasil panik. Itu membuat ada ruang bagi De Bruyne yang kemudian melepaskan tendangan keras untuk mengecoh Allison di menit ke-31.

Brasil mencoba bangkit dan terus menekan Belgia. Kendati Brasil mampu membalas melalui sundulan Renato Augusto di menit ke-76, hal itu tidak cukup untuk membuat skuat asuhan Tite bisa tetap bertahan di kompetisi.

Ini kali keempat secara beruntun Brasil selalu disingkirkan wakil Eropa. Empat tahun lalu, Brasil secara menyakitkan dikalahkan Jerman 1-7 justru saat tampil di hadapan pendukung sendiri. Kekalahan Brasil membuat Amerika Latin tidak punya wakil di semifinal.

Kutukan berlanjut

Brasil melanjutkan kutukan tim-tim tangguh Amerika Latin yang selalu rontok awal jika laga berlangsung di Eropa. Hanya sekali kutukan itu dipatahkan Brasil, yakni memenangi Piala Dunia 1958 di Swedia, dengan kemunculan bintang muda fenomenal si 'Mutiara Hitam', Pele.

Kini, Belgia jumpa Prancis untuk berebut tiket ke final. De Bruyne mengatakan, "Itu akan menjadi pertandingan yang berbeda. Kami punya waktu bagaimana menghadapi duel itu."

"Itu pertandingan semifinal. Bakal luar biasa. Seluruh dunia menonton kami. Mungkin hanya sekali atau dua kali sepanjang karier seorang pemain sepak bola. Kami akan lakukan yang terbaik untuk memenangi laga," tegas De Bruyne. (AFP/BBC/R-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya