Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Wasit Mark Geiger kembali Jadi Sorotan

Agus Triwibowo, Laporan dari Rusia
05/7/2018 09:36
Wasit Mark Geiger kembali Jadi Sorotan
Wasit Mark Geiger saat memimpin laga 16 besar antara Kolombia kontra Inggris di Stadion Spartak Moskow(AFP/ Mladen ANTONOV )

KEPEMIMPINAN wasit Mark Geiger dalam laga 16 besar Kolombia kontra Inggris di Stadion Spartak Moskow, dini hari kemarin menjadi sorotan. Wasit Amerika Serikat dinilai lebih memihak ‘Tiga Singa’. Salah satu keputusan Geiger yang mendapat kritik ialah hadiah penalti kepada Inggris yang sukses dieksekusi Harry Kane menit ke-57.

Ungkapan ketidakadilan wasit dilontarkan kapten sekaligus striker Kolombia, Radamel Falcao. Mantan bomber Manchester United itu menyatakan Geiger selalu membuat keputusan yang menguntungkan Inggris.

Menurutnya, hal itu terlihat dari keputusan Geiger mengganjar 23 pelanggaran dari 36 yang terjadi sepanjang laga untuk Kolombia. Enam kartu kuning untuk Kolombia dan dua untuk Inggris juga menjadi bukti.

“Sangat aneh, mengapa menempatkan wasit Amerika Serikat di pertandingan ini. Dia hanya berbahasa Inggris dan banyak keputusannya bias,” ungkap Falcao yang kini bermain di klub Monaco Prancis.

“Pada posisi 50-50 dalam perebutan bola, dia selalu memberikan keuntungan untuk Inggris. Dia tidak bertindak dengan kriteria yang sama untuk kedua tim,” imbuhnya.

Legenda Argentina, Diego Maradona juga menyatakan terjadi perampokan paling monumental di lapangan hijau terkait keputusan penalti untuk Inggris. “Itu bukan penalti. Itu pelanggaran oleh (Harry) Kane,” jelas Maradona.

Pelatih Kolombia Jose Pekerman lebih bijak menanggapi kepemimpin-an Geiger. Menurutnya, semua pihak harus melakukan sesuatu untuk melindungi sepak bola ketika situasi tertentu muncul.

“Tidak nyaman memainkan laga  dengan keputusan wasit seperti itu. Kita harus menemukan cara untuk menghindarinya,” tutur pelatih asal Argentina itu.

Sebelumnya Geiger menjadi sorot-an saat memimpin laga penyisihan Grup B antara Portugal dan Maroko. Ia dituding mendatangi kubu Portugal, yang memenangi laga dengan skor 1-0, untuk meminta kostum milik Cristiano Ronaldo. (Agt/R-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya