Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Terperangkap Parkir Bus ala Sbornaya

Agus Triwibowo, Laporan dari Rusia
02/7/2018 07:58
Terperangkap Parkir Bus ala Sbornaya
Penjaga gawang timnas Rusia Igor Akinfeev berusaha menangkap bola dari tendangan pemain Spanyol dalam laga babak 16 besar Piala Dunia 2018 di Stadion Luzhniki, Moskow, Rusia, Minggu (1/7/2018)(AFP/ANTONIN THUILLIER)

KEJUTAN kembali tercipta pada babak 16 besar Piala Dunia 2018. Tim unggulan Spanyol mengikuti jejak Argentina dan Portugal yang telah lebih dulu tersingkir.

La Furia Roja--julukan Spanyol--menyerah dari tim tuan rumah Rusia melalui babak adu penalti setelah bermain seri 1-1 pada waktu normal. Gelandang Koke dan Iago Aspas menjadi aktor antagonis bagi tim Spanyol karena gagal menjalankan tugas. Rusia akhirnya memenangi babak penalti dengan skor 4-3.

Kekalahan Spanyol antara lain akibat terperangkap permainan sepak bola negatif yang dimainkan tim Sbornaya--julukan Rusia. Seperti diprediksi sebelumnya, Rusia memainkan sepak bola negatif dalam laga itu. Formasi menumpuk pemain di depan kotak 16 meter dengan menempatkan 5 bek dan 4 gelandang sekaligus. Bahkan, penyerang tunggal Artem Dzyuba juga ikut membantu pertahanan.

Akan tetapi, skenario Rusia tampak tak berjalan mulus di awal pertandingan. Spanyol sukses mencuri keunggulan di menit ke-12 berkat gol bunuh diri bek gaek Sergei Ignashevich. Bek CSKA Moskow itu bahkan mencatatkan rekor sebagai pemain tertua yang menjebol gawang sendiri di usia 38 tahun 352 hari.

Keunggulan satu gol di atas kertas sangat menguntungkan La Furia Roja. Namun, Rusia ternyata tak terpancing membuka segel pertahanan. Spanyol pun kesulitan menambah gol.

Awal mimpi buruk skuat asuhan Fernando Hierro tercipta di menit ke-41. Wasit Bjorn Kuipers asal Belanda menunjuk titik putih karena bek Gerard Pique tertangkap melakukan handball. Dzyuba yang menjadi eksekutor sukses menjalankan tugasnya.

Seusai gol balasan tersebut, permainan ‘parkir bus’ Rusia kian menjadi-jadi. Rusia hanya menguasai 21% penguasaan bola. Hal itu membuat Isco dan Andres Iniesta tak berkutik. Pilihan Hierro untuk memasukkan Iago Aspas yang notabene penyerang tersubur Spanyol pun tak berjalan baik. Skor 1-1 pun tak berubah hingga babak tambahan digelar.

Di perpanjangan waktu, dominasi Spanyol masih berlanjut. Namun, hingga babak perpanjangan waktu selesai, kedudukan tetap imbang 1-1 sehingga dilanjutkan adu penalti.

Keberhasilan Rusia mencapai babak perempat final merupakan yang kedua kalinya dalam sejarah setelah 1966. Kala itu Rusia masih bernama Uni Soviet. Lawan Rusia di babak delapan besar ialah pemenang laga antara Kroasia dan Denmark dini hari tadi. (Sat/FIFA/X-10)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya