Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
PENGGUNAAN teknologi video assistant referee (VAR) terus menuai pro dan kontra. Namun, Ketua Komite Wasit FIFA, Pierluigi Collina, memberikan apresiasi dan menilai VAR sejauh ini berjalan dengan sangat baik.
Sebelum diputuskan untuk dimanfaatkan pertama kali pada ajang Piala Dunia, VAR lebih dahulu dijajal pada sejumlah turnamen berbeda. Kompetisi Seri A Italia dan Bundesliga Jerman menjadi beberapa turnamen 'kelinci percobaan' FIFA.
"Kami sangat puas. Kami tidak terkejut karena teknologi ini berjalan baik sejauh ini," kata wasit legendaris asal Italia ini.
Collina menyebut VAR telah melakukan pengecekan sebanyak 335 kali insiden dalam 48 pertandingan babak penyisihan atau rata-rata tujuh kali per laga. VAR digunakan dalam empat skenario, yakni setelah gol tercipta, keputusan penalti, kartu merah pemain, dan terakhir mengoreksi hukuman kartu jika terjadi kesalahan.
Teknologi ini juga mencatatkan akurasi keputusan sebesar 99,3%, sedikit lebih baik jika VAR tak digunakan. "VAR tidak berarti kesempurnaan. Masih terdapat interpretasi yang keliru. Dalam turnamen ini, mustahil semuanya berjalan sempurna 100%," imbuhnya.
Selama fase grup, terdapat 17 kali tayangan ulang VAR yang 14 di antaranya diputuskan langsung oleh wasit. Rata-rata waktu yang digunakan wasit untuk menyaksikan rekaman di layar pinggir lapangan sekitar 80 detik. Proses yang cukup memakan waktu.
Di lain pihak, sejumlah tim mengkritisi aspek transparansi penggunaan perangkat VAR. Brasil mengirimkan surat protes ke FIFA untuk mempertanyakan dua insiden saat ditahan Swiss dengan skor 1-1. Sementara itu, pelatih timnas Iran, Carlos Queiroz, mengumbar kritik pedas setelah Cristiano Ronaldo lepas dari ancaman kartu merah karena melakukan sikutan kepada pemain Iran di laga terakhir penyisihan Grup B.
VAR diharapkan terus berkembang. Bahkan, Collina tak menepis rekaman suara antara tim VAR di dalam ruangan dan wasit yang berada di tengah lapangan dapat dipublikasikan dalam pertandingan. Hal ini sudah biasa terjadi di rugbi dan kriket.
"Saya pikir sebelum berlari, Anda harus lebih dahulu belajar berjalan. Saya tak tahu yang terjadi di masa depan, mungkin hal itu bisa terjadi," tutup Collina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved