Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Christiano Ronaldo Kirim Maroko Pulang

Satria Sakti Utama
20/6/2018 22:09
Christiano Ronaldo Kirim Maroko Pulang
(AFP PHOTO / Juan Mabromata)

PERJALANAN Tim nasional (Timnas) Maroko di Piala Dunia 2018 berakhir setelah kembali menelan kekalahan kedua di babak penyisihan Grup C. Penyerang Portugal Cristiano Ronaldo yang memastikan tiket kepulangan Mehdi Benatia dkk seusai mencetak gol semata wayang dalam laga kedua tim yang digelar di Stadion Luzhniki Moskow, pada Rabu (20/6) malam.

Penyerang 33 tahun mengakhiri perlawanan Maroko berkat gol kilat yang ditorehkan di menit keempat. Memanfaatkan umpan silang Joao Moutinho, sundulan Ronaldo merobek gawang kiper Munir Mohamedi.

Hasil ini membuat laga terakhir skuat asuhan Herve Renard tak berarti, meski mengalahkan Spanyol pada 26 Juni. Sebelumnya pasukan 'Singa Atlas'--julukan Maroko-- takluk dari Iran dengan skor tipis 1-0. Sedangkan, tiga poin tambahan membuat Portugal melapangkan jalan lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2018.

Di lain pihak, Ronaldo untuk kesekian kalinya berhasil menambah catatan tinta emas dalam karir sepak bolanya. Ayah empat orang anak ini mencetak rekor sebagai pemain tersubur Eropa pada level sepak bola internasional.

Satu golnya ke gawang Maroko membuatnya melampaui pencapaian legenda Hungaria, Ferenc Puskas. Ronaldo saat ini mengoleksi 85 gol selama berseragam 'Selecao das Quinas'--julukan Portugal, satu gol lebih banyak dari Puskas.

Kendati demikian, Ronaldo bukanlah pemain tersubur di dunia saat membela tim nasional. Catatan gol bintang Real Madrid ini masih kalah jauh dari penyerang Iran Ali Daei. Mantan penyerang Bayern Munchen tersebut telah 109 kali menjebol gawang lawan dari 149 kesempatan membela 'Team Melli', julukan Iran.

"Bahkan jika anda menyiapkan rencana terbaik untuk menghadapi Ronaldo, dia dapat menemukan cara untuk lolos. Dia selalu membuat perbedaan dan saat ini dalam performa yang tepat," puji pelatih lawan Renard.

Maroko sejak awal diprediksi sebagai tim pelengkap, tapi penampilan mereka tak dapat dipandang remeh. Tim asal Afrika Utara sukses merepotkan sekaligus mendominasi permainan. Maroko menguasai 53% penguasaan bola dengan 16 kali percobaan mencetak gol. Sedangkan, Portugal yang tim unggulan hanya mampu melakukan 10 kali tendangan, dua diantaranya tepat ke gawang.

Akan tetapi, pengalaman berkata lain. Portugal tampil rapi dan sangat sabar mengantisipasi usaha Maroko untuk menyamakan kedudukan.

"Kami mau tak mau meningkatkan serangan untuk melawan tim dengan kemampuan serangan balik yang baik. Cukup berisiko karena pertandingan sangat terbuka," imbuhnya.

Di sisi lain, permainan negatif yang terlalu banyak diperagakan Portugal menjadi catatan tersendiri bagi Pelatih Timnas Portugal Fernando Santos. Santos pun terang-terangan mengutarakan kekecewaannya.

"Kami harus berbicara dengan tim. Penting untuk menang, tapi kami kehilangan kendali permainan dan melakukan banyak kesalahan. Saya tidak ingin permainan ini terus menjadi seperti bola salju yang membesar," kata Santos. (FIFA/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Anata
Berita Lainnya