Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Saatnya La Furia Roja Rebut Tiga Angka

Satria Sakti Utama
20/6/2018 07:15
Saatnya La Furia Roja Rebut Tiga Angka
( AFP PHOTO / PIERRE-PHILIPPE MARCOU)

SETELAH melakoni laga berat kontra Portugal di penampilan pertama Grup B dengan raihan satu poin, Spanyol kini bersiap tancap gas. Tiga poin menjadi target yang tidak bisa ditawar La Furia Roja saat dijajal Iran di Kazan Arena, dini hari nanti.

Poin maksimal dari Iran dibutuhkan Spanyol untuk bersaing dengan Portugal juara Grup B. Lolos sebagai juara grup akan meringankan langkah menuju babak selanjutnya.

La Furia Roja merupakan favorit juara pada episode Piala Dunia ke-23 kali ini. Satu bukti yang mendukung prediksi tersebut ialah performa tim di partai perdana.

Dalam melawan Iran, fokus Isco dan kolega wajib kembali menyatu. Pasalnya poin penuh dalam laga itu sangat krusial untuk diraih. Hasil seri atau kekalahan dari 'Team Melli', julukan Iran, akan membuat upaya Spanyol lolos dari babak penyisihan grup menjadi rumit.

Seperti diketahui, Iran merupakan pemimpin sementara Grup B setelah meraih tiga poin di pertandingan pertama. Skuat asuhan Carlos Quieroz itu meraih kemenangan tipis 1-0 atas Maroko berkat gol bunuh diri Aziz Bouhaddouz di perpanjangan waktu.

"Ini pertandingan penting karena akan memengaruhi nasib kami di Piala Dunia," kata direktur teknik sekaligus pelatih pengganti timnas Spanyol Fernando Hierro.

Hierro mengharapkan skenario gol kilat berbuah untuk timnya. "Kami akan tetap mempertahankan gaya kami sebagai sebuah tim, tapi kami perlu melakukan operan lebih banyak dan menjaga penguasaan bola. Saya harap kami mencetak gol cepat juga," imbuh mantan bintang Real Madrid itu.

Kiper David De Gea mungkin akan tetap mengisi posisi di bawah mistar timnas Spanyol meski penampilannya mendapat kritik tajam. Kiper Manchester United itu kebobolan tiga kali saat melawan Portugal yang salah satunya lahir karena kegagalan mengantisipasi tendangan keras Ronaldo.

"Kami tidak meragukannya dan dia tidak perlu meragukan dirinya sendiri. Saya telah menguatkannya. Kiper merupakan posisi spesial, dengan psikologi yang spesial pula," jelas Hierro.

Bak laga final
Di kubu Iran, kemenangan atas Maroko dipastikan membuat kepercayaan diri mereka meningkat. Namun, Maroko tidak bisa disamakan dengan Spanyol.

Queiroz bahkan menyebut pertandingan melawan Spanyol bak pertandingan final kejuaraan seluruh alam semesta. Mereka pun menargetkan mampu membuat kejutan besar.

"Jika pertandingan melawan Maroko seperti final Piala Dunia, pertandingan melawan Spanyol akan seperti final alam semesta," kata pelatih berpaspor Portugal itu.

Meraih kemenangan melawan Spanyol bisa disebut merupakan misi mustahil bagi Iran. Terlebih Iran tidak pernah sekali pun mampu mengalahkan wakil-wakil Eropa di ajang Piala Dunia.

"Bukan keajaiban jika kami menang. Yang dapat terjadi ialah kami bersatu dan dapat membuat cerita serta melakukan hal luar biasa," ungkap Queiroz menambahkan.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya