Headline
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
KONFEDERASI Sepak Bola Brasil (CBF) memprotes FIFA mengapa teknologi video assistant referee (VAR) tidak digunakan saat mereka menghadapi Swiss. CBF menilai, Brasil seharusnya mendapat dua penalti jika wasit memakai sistem terbaru itu dalam laga yang berlangsung, Minggu (17/6).
Brasil memprotes keras insiden pendorongan bek Miranda oleh Steven Zuber ketika dia menyundul bola di awal babak kedua pertandingan pembuka Grup E. Brasil menyatakan seharusnya mendapat tendangan penalti saat Gabriel Jesus dilanggar di kotak terlarang.
"CBF meminta penjelasan dari FIFA apa alasan teknologi itu tidak digunakan dalam insiden kunci selama pertandingan," kata CBF, Selasa (19/6).
VAR untuk pertama kalinya digunakan di Piala Dunia 2018. Swedia dan Prancis sebelumnya mendapat keuntungan dengan penerapan VAR. Kedua negara mendapat penalti yang berbuah gol setelah wasit memakai sistem yang masih menimbulkan kontroversi itu.
Konsistensi wasit dalam penggunaan VAR di Piala Dunia 2018 memang masih dipertanyakan. Mark Clattenburg, wasit yang memimpin final Euro 2016, menyebut Inggris seharusnya mendapat hadiah dua penalti setelah Harry Kane dijatuhkan pemain Tunisia.
"Wasit tidak melihat pelanggaran tersebut dan itu hal yang wajar. Namun, wasit seharusnya bisa menggunakan VAR. FIFA harus memiliki pemikiran tentang kapan wasit bisa melakukan intervensi," jelasnya.
Sementara itu, pelatih Swiss Vladimir Petkovic membantah menerapkan taktik kotor untuk bisa mengimbangi permainan Brasil. Swiss sukses menahan juara dunia lima kali itu 1-1.
Petkovic menyatakan hal itu setelah banyak pihak menyebut tim asuhannya menerapkan taktik kotor untuk meredam Brasil. Para pemain Swiss dipercaya sengaja mengasari bintang Brasil Neymar.
Petkovic menegaskan pemain Swiss tak pernah berniat mencederai Neymar. Ia menilai bahwa segala insiden pelanggaran yang terjadi, masih dalam batasan wajar.
"Tidak, kami tidak ingin melukainya. Mayoritas duel yang terjadi adalah duel bersih dan situasinya adalah duel satu lawan satu dari Neymar," ujar Petkovic.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved