Headline
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
PORTUGAL jauh diunggulkan saat melakoni pertandingan melawan Maroko dalam laga lanjutan Grup B Piala Dunia 2018 di Stadion Luzhniki pada Rabu (20/6) malam. Tapi berguru pada kegagalan Argentina mengunci kemenangan saat bersua Islandia, juara bertahan Piala Eropa 2016 ini sepantasnya tak jumawa.
Ide permainan Maroko dan Islandia dapat dikatakan hampir identik. Permainan bertahan dengan kombinasi serangan balik serta pemanfaatkan bola set piece menjadi andalan.
Pertahanan Maroko cukup teruji sejauh ini. Skuat 'Singa Atlas' tidak kebobolan sekali pun pada babak kualifikasi terakhir sebelum memastikan tiket Piala Dunia setelah dua dekade. Mehdi Benatia dkk juga hanya kemasukan 6 kali dalam 13 pertandingan terakhir.
Bagi Maroko, pertandingan ini seperti laga 'hidup dan mati'. Kekalahan akan membuka peluang Mehdi Benatia dkk angkat koper lebih awal dari Rusia.
"Jika saya katakan kami kehilangan kepercayaan untuk lolos, itu bohong. Saya dapat memberikan anda beberapa contoh, seperti Argentina yang ditahan imbang. Yang mana jika ada kemauan, pasti ada jalan. Mereka (Portugal) punya dua kaki, dua tangan, mereka manusia seperti halnya kami," kata gelandang Maroko Faycal Fajr.
Merunut sejarah pula, Maroko memiliki rekor positif melawan Portugal. Lebih dari tiga dekade lalu, tim Afrika Utara ini sukses mengalahkan 'Selecao das Quinas'--julukan Portugal-- di Piala Dunia 1986 yang digelar di Meksiko.
Akan tetapi, Portugal merupakan tim yang jauh lebih baik dibandingkan Maroko saat ini. Setidaknya itu yang berada dipikiran penyerang Timnas Portugal Andre Silva.
"Saya pikir kami lebih kuat dibandingkan Maroko, tapi saya tidak mengatakan pertandingan ini akan mudah bagi kami. Kami tak bisa meremehkan mereka. Setiap pertandingan di Piala Dunia sangatlah sulit," jelas bomber AC Milan ini.
Pendamping Ronaldo
Silva berharap kembali mendapatkan satu tempat utama di tim inti dalam pertandingan melawan Maroko di Moskow pada Rabu (20/6) malam. Di laga pembuka kontra Spanyol, posisinya sebagai pendamping Cristiano Ronaldo tergusur penyerang 21 tahun Goncalo Guedes.
"Ketika Ronaldo membutuhkan saya untuk melakukan sesuatu, saya selalu di sana. Ketika dia ingin jauh ke depan, saya akan bertahan. Saya juga mengisi ruang yang dibutuhkan ketika kami berdua berada di depan," lanjut Silva.
Kendati demikian, Pelatih Portugal Fernando Santos kemungkinan tak akan merubah formasinya. Skema klasik 4-4-2 akan kembali dipilih untuk mengejar hasil positif dalam laga ini.
Santos memberikan keleluasaan untuk Ronaldo mengeksplorasi lini serang dengan menjadikannya sebagai ujung tombak. Hasilnya catatan trigol sukses diciptakan bintang Real Madrid di laga pertama kontra Spanyol. Trigol tersebut merupakan rekor ke-51 bagi Ronaldo sekaligus lis ke-51 dalam sejarah turnamen Piala Dunia.
"Saya sangat senang. Itu merupakan rekor personal yang sangat baik dan satu lagi di karir saya," kata Ronaldo. (AFP/FIFA/OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved