Headline

Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.

Fokus

Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.

Piala Dunia 2026 di Amerika Utara atau Maroko

Satria Sakti Utama
12/6/2018 17:03
Piala Dunia 2026 di Amerika Utara atau Maroko
(Ist)

TUAN rumah Piala Dunia 2026 akan segera terjawab pada Rabu (13/6) dalam kongres FIFA jelang bergulirnya Piala Dunia 2018 di Rusia. Sebanyak 207 anggota FIFA akan memilih antara Amerika Utara atau Maroko sebagai tuan rumah pagelaran Piala Dunia untuk episode ke-23 tersebut.

Kedua kandidat tuan rumah memiliki perbedaan yang teramat jelas. Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada menawarkan fasilitas yang memadahi dengan deretan stadion megah. Di lain pihak, ambisi Maroko didasarkan pada rencana pembangunan fasilitas yang saat ini belum berdiri.

Tawaran Maroko untuk menjadi kandidat tuan rumah Piala Dunia 2026 diterima FIFA awal bulan ini. Namun, evaluasi FIFA mengklasifikasikan stadion, akomodasi dan transportasi negara di Afrika Utara sebagai 'risiko tinggi'. Maroko hanya mendapatkan penilaian 2,7 dari lima poin. Sedangkan, gabungan negara Amerika Utara meraih penilaian yang jauh lebih memuaskan, yakni empat dari lima.

Tantangan bagi Maroko semakin berat karena untuk pertama kalinya kontestan Piala Dunia akan bertambah dari 32 ke 48 tim. Hal ini membuat pembangunan infrastruktur dan penunjang sarana prasarana harus masif.

Maroko telah empat kali ikut dalam pemungutan suara untuk tuan rumah Piala Dunia pada 1994, 1998, 2006 dan 2010 yang semua berakhir dengan kegagalan. Dukungan Maroko banyak datang dari Eopa dan sebagian besar negara-negara Afrika. Namun, dua negara Afrika Liberia dan Afrika Selatan telah membelot ke memilih tawaran dari Amerika Utara.

Membelotnya dua negara itu disebut sangat erat kaitannya dengan ancaman Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Trump sebelumnya menggunakan pidato politiknya untuk mempengaruhi anggota FIFA untuk memilih mereka. Namun, Ketua Federasi Sepak bola Amerika Serikat (USSF) Carlos Cordeiro menegaskan tidak ada pengaruh Trump yang perlu dikhawatirkan.

"Kami sangat meyakini bahwa keputusan ini akan dibuat berdasarkan manfaatnya. Ini bukan permasalah geopolitik, kita berbicara tentang sepak bola dan itu yang menjadi dasarnya. Kami tidak ada maksud apapun," jelasnya.

Cordeiro bahkan menjanjikan untuk memberikan keuntungan sebesar $11 miliar atau Rp153 triliun jika dipilih menjadi tuan rumah. "Visi kami sangatlah sederhana. Kami menawarkan FIFA kesempatan untuk bersatu yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk menggelar Piala Dunia 2026. Kami yakin keputusan akan dibuar berdasarkan manfaatnya," imbuhnya.

Presiden FIFA Gianni Infantino diyakini akan mendukung tawaran dari Amerika Utara tersebut. Terlebih negara-negara CONCACAF memberikan dukungan penuh saat pemilihan presiden FIFA 2016 lalu. (AFP/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Anata
Berita Lainnya