Headline

Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.

Fokus

Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.

Piala Dunia 2018 Libatkan 15 Ribu Relawan

Budi Ernanto
11/6/2018 17:31
Piala Dunia 2018 Libatkan 15 Ribu Relawan
(AFP PHOTO / Mladen ANTONOV)

SEBANYAK 15 ribu relawan akan diterjunkan di Piala Dunia 2018. Beberapa di antara mereka bukan lah penggemar sepak bola, tapi secara suka rela mau menyempatkan waktu untuk membantu di kompetisi empat tahunan itu.

“Piala Dunia adalah perhelatan yang besar. Itu ajang yang penting. Tapi, bagi saya, terlibat di dalamnya adalah demi membantu banyak orang. Itu lah mengapa saya ingin menjadi relawan di Piala Dunia,” kata Viktoria Astanina, seorang mahasiswa di salah satu kampus di Rusia.

Astanina bertugas di St Petersburg bersama sekitar 3.500 relawan lainnya. Secara total, ada 15 ribu relawan yang ditugaskan di 11 kota yang menjadi tuan rumah Piala Dunia. Para relawan, ditempatkan di berbagai tempat, seperti di bandara, stasiun kereta, dan lokasi wisata.

“Saya ditugaskan menjadi ketua tim di area penggemar di St Petersburg. Di lokasi tersebut ada banyak acara, jadi saya harus mengkoordinir seluruh relawan yang bertugas di situ,” jelas Astanina yang asli Novosibirsk.

Sementara itu, Roman Goncharov, adalah relawan lain yang kebagian tanggung jawab menjadi petugas keamanan. Sama seperti Astanina, dia suka olahraga, tapi, tidak terlalu menggemari sepak bola. “Jadi relawan adalah kesempatan yang baik untuk berkontribusi di ajang yang bersejarah,” ujarnya.

Relawan lainnya, yaitu Valeria Volkova, mengatakan bahwa alasan dirinya mau menjadi relawan karena memang aktivitas itu sudah dilakoninya sejak lama. Dia disarankan untuk menjadi relawan oleh temannya. “Jadi relawan sepertinya memang pas untuk saya yang suka menolong orang lain. Saya juga suka berkenalan dengan orang baru,” kata Volokova.

Adapun Rusia sudah mengerahkan banyak relawan sejak Piala Konfederasi yang diselenggarakan pada tahun lalu. Para turis mengaku banyak terbantu ketika mereka tidak bisa berbahasa Rusia.

Yekaterina Stolytsina, koordinator pelatihan relawan di St Petersburg mengatakan perekrutan relawan sudah dilakukan sejak 2016. Mereka yang dicari, ialah yang orang-orang yang memiliki kemampuan komunikasi yang baik, bertanggung jawab, dan bisa bekerja dalam kelompok serta di bawah tekanan.

Dari data yang dimiliki Stolytsina, dari 10 orang yang mengajukan diri, hanya satu yang diterima. Itu artinya, penyaringan dilakukan dengan sangat ketat. “Kebanyakan yang tidak bisa direkrut, ialah mereka yang kesulitan berkomunikasi,” kata dia. (AFP/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Anata
Berita Lainnya