Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
HARAPAN Arsene Wenger untuk menutup kariernya di Arsenal dengan raihan gelar tidak menjadi kenyataan. Di Liga Europa, satu-satunya kompetisi yang masih mungkin dimenangi musim ini, the Gunners gagal melangkah ke final.
Kala bermain di Stadion Wanda Metropolitano di leg kedua semifinal dini hari kemarin, Arsenal menyerah 0-1. Gol tunggal kemenangan tuan rumah Atletico Madrid diciptakan Diego Costa di menit ke-45. Hasil tersebut membuat Arsenal tersingkir dengan agregat 1-2 setelah di kandang pekan lalu hanya bermain 1-1.
"Saya merasa sangat sedih dan kecewa, juga sangat frustrasi. Ketika Anda tersingkir dari kompetisi rasanya sangat sulit diterima," ujar Wenger seusai laga ke-250-nya di kompetisi Eropa tersebut.
"Kami menyia-nyiakan banyak peluang dan kehilangan bola. Kami hanya sedikit kurang beruntung pada beberapa peluang," lanjut pelatih asal Prancis tersebut.
Kegagalan Arsenal lolos ke final sangat disesali Hector Bellerin. Pemain belakang Arsenal itu menyebut kegagalan itu menjadi kekecewaan besar bagi seluruh pemain yang bertekad mempersembahkan gelar terakhir untuk Wenger. "Selama di Arsenal ia memiliki karier yang luar biasa dan kami ingin mempersembahkan gelar terakhir baginya. Kegagalan itu makin menambah kekecewaan kami," ujar pemain asal Spanyol tersebut.
Wenger tidak mau larut menangisi kegagalan menutup kariernya di Arsenal dengan gelar juara. Menurutnya, Arsenal kini harus memikirkan apa yang akan dilakukan musim depan tanpa dirinya.
Arsenal dinilainya memiliki pemain-pemain yang mumpuni dan bisa membawa Arsenal bangkit di masa mendatang. "Dengan sedikit penambahan pemain yang tepat, saya pikir Arsenal akan dapat bersaing musim depan," imbuhnya.
Wenger telah menyatakan meninggalkan Arsenal seusai musim kompetisi tahun ini. Selama 22 tahun menangani the Gunners, pelatih berjuluk 'si Profesor' tersebut telah mempersembahkan 17 gelar.
Wenger membawa Arsenal tiga kali juara Liga Primer, yaitu musim 1997-1998, 2001-2002, dan 2003-2004. Di Piala FA, the Gunners tujuh kali mengangkat trofi juara di bawah kepemimpinan Wenger, yaitu pada 1998, 2002, 2003, 2005, 2014, 2015, dan 2017. Tujuh gelar juga dipersembahkan Wenger untuk Arsenal di ajang Community Shield, yaitu pada 1998, 1999, 2002, 2004, 2014, 2015, dan 2017.
Hadapi Marseille
Kemenangan atas Arsenal menambah rentetan hasil positif bagi skuat Los Rojiblancos. Tim asuhan Diego Simeone tersebut mencatat clean sheet ke-12 secara beruntun di kandang. "Kami sangat senang berada di final karena memang ingin kembali ke final sejak terakhir kali mencapainya 2012 lalu," ujar Simeone.
Di final, Los Rojiblancos akan ditantang Marseille. Wakil Prancis itu lolos ke final dengan agregat 3-2 setelah kalah 1-2 di kandang Salzburg di leg kedua semifinal.
Rolando menjadi pahlawan Marseille ke final dengan golnya di menit ke-116. Tambahan waktu dilakukan setelah selama 90 menit Salzburg unggul 2-0 melalui Amadou Haidara menit ke-53 dan gol bunuh diri pemain Marseille Bouna Sarr (63').
"Saya sangat puas bisa mencapai final, tapi itu belum berakhir. Kami tidak ingin perjuangan ini berakhir sia-sia," ujar pelatih Marseille, Rudi Garcia.
(Goal/AFP/R-1)
DUA mantan pelatih klub Liga Inggris Sir Alex Ferguson dan Arsene Wenger menjadi pelatih pertama yang masuk Hall of Fame Premier League
AIFF sempat kesulitan mengelola sepak bola di negara itu dan sempat dibekukan oleh FIFA pada tahun lalu.
India, yang pernah disebut sebagai "raksasa tidur" sepak bola oleh mantan presiden FIFA Sepp Blatter, saat ini berada di peringkat 106 dunia.
"Saya akan mengatakan mereka (Arsenal) memiliki peluang bagus musim ini karena saya tidak melihat tim yang sangat mendominasi,"
PELATIH Arsenal, Mikel Arteta menyatakan telah mengobrol dengan Arsene Wenger soal kemungkinan kembalinya pelatih asal Prancis itu ke markas The Gunners.
Saat ini keputusan offisde yang sulit masih diputuskan oleh asisten wasit video (VAR) namun FIFA tengah mengembangkan sebuah teknologi offisde yang canggih.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved