Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Lukaku Dekatkan Everton ke Wembley

MI/ Achmad Maulana
08/1/2016 00:00
Lukaku Dekatkan Everton ke Wembley
(AP)
IMPIAN Everton untuk merebut gelar pertamanya dalam 21 tahun terakhir kian benderang. Kemenangan 2-1 atas Manchester City pada leg pertama semifinal Piala Liga Inggris di Goodison Park, kemarin dini hari WIB, menambah optimisme tim besutan Roberto Martinez itu menatap Wembley, tempat partai puncak digelar. Memang masih terlalu dini untuk menyebut the Toffees bakal ke final, apalagi menjadi  juara. Namun, jika bisa menahan imbang City pada leg kedua nanti di Stadion Etihad, 27 Januari mendatang, mereka bukan tidak mungkin bisa menuntaskan impian tersebut.

Bukan itu saja, mereka bisa mengulang final Piala Liga 1984 kala berjumpa tim sekota, Liverpool. Saat ini the Reds juga masih bersaing dengan Stoke City untuk merebut tiket ke final. Kali terakhir the Toffees mengangkat trofi juara ialah pada 1995. Kala itu mereka menjadi juara Piala FA. Tidak mengherankan jika para Evertonian begitu rindu untuk melihat tim kesayangan mereka kembali merengkuh trofi. Romelu Lukaku-lah yang memberi harapan tersebut lewat golnya menit ke-78.

Satu gol the Toffees lainnya dicetak Ramos Funes Mori di penghujung babak pertama. Sebaliknya, satu-satunya gol balasan the Citizen dicetak Jesus Navas (78'). "Kemenangan ini lebih membahagiakan dari apa pun. Saya sangat bangga dengan performa para pemain. Setelah menghadapi City pada Agustus tahun lalu dan kami kehilangan sesuatu, kini kami sudah mengalami kemajuan dan bukan tidak mungkin bakal meraih kesuksesan," cetus arsitek Everton, Roberto Martinez.

"Kemenangan ini juga menunjukkan apa yang terjadi di ruang ganti. Kami sadar ini tantangan buat kami bermain di depan para fan. Yang pasti performa mereka lebih dari sekadar kemenangan. Sekarang kami harus fokus ke laga-laga lain sebelum memikirkan leg kedua di Manchester," imbuhnya. Secara khusus juru taktik asal Spanyol tersebut juga memuji penampilan Gareth Barry.

Menurut dia, gelandang berusia 34 tahun itu sejatinya adalah pemimpin orkestra timnya dalam laga tersebut. "Salah satu alasan utama kami mengandalkan para pemain muda ialah karena kami punya Gareth Barry yang bisa menjadi pemimpin. Saya tidak pernah melihat pemain seprofesional dia. Buat saya dia adalah salah satu pemain terbaik Inggris yang pernah ada," tukasnya.

Tidak sah
Di lain pihak, arsitek City Manuel Pellegrini masih tetap yakin dengan peluang timnya untuk melaju ke final. Apalagi mereka akan menjadi tuan rumah pada laga kedua nanti. Namun, dia sangat kecewa dengan kepemimpinan wasit Robert Madley. Menurut dia, gol pertama Everton harusnya dianulir karena sebelumnya telah terjadi offside. Selain itu, City seharusnya mendapatkan hadiah penalti di babak kedua akibat pelanggaran Kevin Mirallas terhadap Navas.

"Tentu saya kecewa dengan hasil itu karena Anda tak mungkin senang melihat tim Anda kalah. Saya pikir kami tak pantas kalah," cetus Pellegrini. "Setidaknya ada dua kejadian yang merugikan kami. Pertama gol mereka dan kedua, hadiah penalti yang seharusnya kami dapat. Kini kami harus kalah 1-2, tapi saya pikir kami bisa melaju ke final," tegas pelatih asal Cile tersebut. (AFP/AP/R-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik