Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Sunyi Nyepi Ritus Ramadan di Balun

YK/H-2
25/3/2023 06:25
Sunyi Nyepi Ritus Ramadan di Balun
Ogoh-ogoh diarak beramai-ramai mengelilingi Desa Balun, Kecamatan Turi, Lamongan, dalam perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1945.(MI/AHMAD YAKUB)

DUA hari terakhir, umat Islam di Desa Balun rela tidak menyalakan pelantang suara dalam mengawali ibadah pada bulan Ramadan. Mereka memilih ibadah dalam kesunyian tanpa riuh syiar. Bersama umat Nasrani, warga muslim juga bahu-membahu turut menyumbangkan materiel, tenaga, juga menyukseskan perayaan Nyepi di kampung halamannya. Inilah wujud toleransi antarumat beragama di Desa Balun, Kecamatan Turi, Lamongan. Sikap menghormati juga toleransi yang sangat tinggi dengan tanpa memedulikan perbedaan agama dan keyakinan inilah yang membuat Desa Balun mendapat predikat Desa Pancasila.

Seusai pandemi mereda, warga kembali menggelar ritus keagaman, tak terkecuali umat Hindu di Balun. Dua hari menjelang Perayaan Nyepi Tahun Baru Saka 1945, pemuda Hindu telah bersiap membuat ogoh-ogoh--boneka raksasa berbahan kertas dan kayu. Pemuda Nasrani dan muslim tak berpangku tangan. Mereka membantu membuat ogoh-ogoh dengan biaya dari kantong mereka sendiri. Tak hanya itu, warga muslim di Balun juga rela hati tidak menyalakan pelantang suara saat mulai salat Tarawih dan aktivitas peribadatan lain pada bulan Ramadan sebagai wujud toleransi.

"Iya, sejak dua hari ini kami sepakat tidak menggunakan pengeras suara di awal salat Tarawih, tadarus Al-Qur'an, dan salat lima waktu," ungkap Haji Khusyairi, tokoh pemuda muslim di Balun, Kamis (23/3) petang.

Jika pengeras suara atas alias TOA dipergunakan, dipastikan akan mengganggu proses ritus keagamaan umat Hindu yang sedang menjalankan tapa brata penyepian. Terlebih jarak antara Pura Sweta Maha Suci dan Masjid Miftahul Huda berdampingan yang hanya terpisah dengan jalan. Sementara itu, posisi Gereja Kristen Jawi Wetan berada di depan Masjid Miftahul Huda, persisnya di timur Alun-Alun Desa Balun.

Salah satu pemangku di Pura Sweta Maha Suci mengungkapkan tahun ini jumlah ogoh-ogoh dalam pawai merupakan jumlah terbanyak jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya karena ada ogoh-ogoh yang merupakan buatan kelompok masyarakat dan beragam komunitas. (YK/H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya
Renungan Ramadan
Cahaya Hati
Tafsir Al-Misbah