Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Rezeki Allah Mahaluas

Quraish Shihab
01/7/2016 07:40
Rezeki Allah Mahaluas
micom(micom)

ALLAH SWT menjanjikan keluasan rezeki bagi siapa pun hamba-Nya yang beriman dan memohon hanya kepada-Nya.

Hal itu ditegaskan di dalam Alquran Surah Al-Ankabut ayat 56, yaitu

"Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman. Sungguh, bumi-Ku luas, sembahlah Aku (saja)."

Baca juga : Presiden Laksanakan Salat Id Bersama Warga Padang

Tafsir Al-Mishbah episode 27 kali ini membahas makna di dalam ayat itu.

Jika seseorang berada di suatu tempat dan tidak bebas melaksanakan ajaran agama, berpindahlah (hijrah) karena bumi Allah sangat luas.

Bahkan, Allah pun menjamin barang siapa berhijrah karena Allah, dia akan mendapatkan tempat yang sangat luas untuk mendapatkan rezeki-Nya dan dia akan mendapatkan apa-apa yang tidak didapatkannya di tempat lain.

Baca juga : Buat Takbiran, Presiden Jokowi Beli Kemeja Rp150 Ribu

Penekanannya, ayat itu menyebut 'hanya kepada-Ku' dan tidak berkata 'kami', sebab bisa memberikan kesan lebih dari satu.

Kalau Alquran menunjuk dengan kata 'Aku', berarti hanya untuk Allah serta jangan beribadah kepada selain dari-Nya.

Ibadah itu ialah kepatuhan.

Baca juga : PMI Sukabumi Sediakan Jasa Pijat Gratis bagi Pemudik

Ada perintah menjadikan seluruh aktivitas manusia untuk memenuhi perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.

Sejatinya, apa pun yang kita lakukan bisa bernilai ibadah.

Seorang istri berdandan untuk suami pun ibadah karena Allah memerintahkannya untuk tampil indah.

Baca juga : Arus Mudik Dari Bali Nyaris Zero Accident

Lebih jelas, ibadah itu tidak menganggap apa yang ada dalam genggaman ialah miliknya, tetapi milik Allah.

Bisa rumah, kendaraan, dan anak. Semua hanyalah titipan-Nya yang jika sewaktu-waktu diminta kembali, kita tidak berhak marah.

Selain itu, orang yang beribadah tidak akan memastikan melakukan sesuatu kecuali dengan berkata, "Kalau diizinkan Allah atau Insya Allah."

Baca juga : Anggota FPI yang Langgar Aturan saat Takbir Keliling akan Ditindak

Analoginya seperti seorang budak yang tidak mungkin langsung mengiyakan ajakan temannya kecuali dengan izin tuannya.

Wa iyya ka na'budu.

Hanya kepada-Ku kalian beribadah.

Baca juga : Jelang Lebaran, Harga Kebutuhan Pokok Naik

Apa pun yang dilakukan sejak kecil akan berakhir dengan kematian.

Karena itu, di sini dikatakan setiap jiwa itu pasti akan merasakan kematian dengan bermacam-macam sebab.

QS Al-Ankabut ayat 57, yaitu "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu kembali."

Baca juga : Polisi Ancam Tindak Tegas Warga yang Bawa Petasan Saat Takbir Keliling

Kematian itu hanya satu dan pasti menimpa siapa pun yang bernyawa, betapa pun panjang usianya.

Jadi, kalau begitu tidak perlu khawatir berhijrah, tidak perlu khawatir kekurangan rezeki karena rezeki Allah terhampar di mana-mana.

Kalau tidak ada di satu tempat pasti ada di tempat lain.

Baca juga : Sehari Jelang Lebaran, Harga Kebutuhan Melonjak

Kita lihat binatang, banyak sekali yang bepergian tanpa membawa serta rezekinya.

Namun, kemana pun dia pergi, Allah senantiasa memberinya rezeki.

Jangan pernah takut sempitnya rezeki selama kita yakin rezeki Allah mahaluas dan tidak habis-habisnya.

Baca juga : Transformasi Diri Idul Fitri

"Allah melapangkan rezeki bagi siapa pun yang dikehendaki di antara hamba-hamba-Nya dan Dia (pula) yang menyempitkan baginya. Sesungguhnya Allah Mahamengetahui segala sesuatu." QS Al-Ankabut : 62.

Rezeki itu datangnya dari Allah. Jika ada orang yang merasa tidak pernah cukup dengan apa yang Allah berikan, dijadikan-Nya dunia ini menguasainya dan dia akan merangkak seperti binatang buas. Naudzubillahi min dzalik. (Mut/H-1)

Baca juga : Lebaran Kebangsaan



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya
Renungan Ramadan
Cahaya Hati
Tafsir Al-Misbah