Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Surah Hawamim, Sebutan 7 Surah dalam Alquran

Zubaedah Hanum
08/5/2021 14:20
Surah Hawamim, Sebutan 7 Surah dalam Alquran
Ilustrasi(MI)

KITAB suci Alquran memuat beberapa istilah untuk menyebut sekumpulan ayat yang memiliki tipologi sama. Pengistilahan itu kadang didasarkan pada pola susunan, jumlah ayat, panjang-pendeknya ayat, periode penurunannya, hingga makna atau intisari di baliknya.

Salah satu contoh pengistilahan itu adalah surah Mu'awidzatain, yakni istilah untuk menyebut tiga surah (Al Ikhlas, Al Falaq, dan An Nas). Sama seperti Al Mu’awidzatain, Alquran juga memiliki sekumpulan surah yang dikenal surah Hawamim.

Surah Hawamin adalah nama bagi tujuh surah di dalam Alquran yang dibuka dengan huruf muqata’ah (yang berdiri sendiri) seperti ha dan mim. Tujuh surah tersebut adalah surah Al Mu’min/Ghafir, Fusshilat, As Syura, Al Zukhruf, Ad Dukhan, Al Jatsiyah, dan Al Ahqaf. Penamaan Hawamin, menurut Thomas Hughes dalam Dictionary Islam (1885) bermula dari lafal ‘Haa-Miim’ di awal surah.

Menurut catatan Hughes atas Kitab Mishkat, penamaan Haa Miim juga berkaitan dengan satu hadis Nabi dalam Kitab Misykat yang mengisahkan bahwa seorang tua datang kepada nabi dan mengeluh kesulitan menghafal Alquran dikarenakan ingatannya yang lemah.

Maka Nabi pun menjawabnya perintah, “Jika demikian, ulangilah tiga surat yang berawalan dengan Ha Mim.”

Selain penjelasan itu, penyebutan istilah Hawamim sebagai nama surat juga disebut oleh Rasulullah sebagaimana dicatat dalam Shahih Bukhari no. 4612, Sunan Ibnu Majah no. 1046, Musnad Ibnu Hanbal no. 401, Sunan Darimi no. 12 dan 22, dan Sunan Tirmidzi.

“Istilah ulama ahli tafsir hawamim, semuanya surah Makkiyah (turun di Makkah). Ciri tujuh surat yang dimulai oleh hawamim pertama adalah menunjukkan kedudukan Alquran pada ayat kedua atau ketiganya,” ungkap Wakil Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah Fahmi Salim, seperti dilansir dari laman Muhammadiyah.

Susunan
Islam Dayeh dalam The Qur’an in Context: Historical and Literary Investigations into the Qur’anic Milieu (2010) mencatat kesamaan lima surah Hawamim.  Dengan pola yang sama, Hawamim menegaskan Al quran sebagai kitab yang ditanzil (diwahyukan) Allah, lalu diikuti oleh penjelasan sifat ketuhanan Allah.

"Penegasan posisi wahyu dan ketuhanan Allah dipahami mengingat bahwa surah Hawamim masuk dalam kategori Surat Makkiyah," jelas Fahmi.

Surah Makkiyah sendiri selain lebih pendek dari surat Madaniyah, isinya adalah banyak menyinggung soal keimanan pada hari akhir, penguatan akidah Tauhid, dan mengupas kepalsuan mitos dan tuhan-tuhan palsu.

Ayat muqata’ah (terpisah) di awal surah Hawamim tidak memiliki makna yang pasti selain kewajiban kita untuk mengimaninya. Sebagai ayat mutasyabbihat, hanya Allah saja yang mengetahui maknanya.

Oleh beberapa ulama besar tasawuf seperti Abu Hasan Al-Syadzili hingga Ibn Arabi, ayat muqata’ah dalam surat Hawamim digunakan sebagai rangkaian doa perlindungan kepada Allah pada keadaan genting seperti peperangan.

Ibnu Arabi misalnya, merangkai Hizib Wiqayah dalam masa Perang Salib. Sementara itu Imam Syadzili sebagaimana penjelasan Cyiril Glasse dalam edisi revisi The New Encylocpedia of Islam (2002) menulis Hizib Bahr ketika Kota Damaskus mendapatkan serangan dari kelompok nonmuslim (Tar-Tar).  (H-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya
Renungan Ramadan
Cahaya Hati
Tafsir Al-Misbah