Ketika Lantunan Dakwah Berbalut Cadasnya Musik Metal

Sore itu masih menunjukan pukul 16.00 WIB. Namun sebuah rumah di komplek perumahan Kementerian Pertahanan Jalan Bogor nampak beda dari rumah-rumah lainya. Di sini lah Sastro Adi tinggal bersama keluarganya.

Bagi masyarakat penyuka musik metal nama Sastro Adi tidak asing. Pria kelahiran Banyuwangi ini merupakan salah satu pentolan Power Metal, sebuah band aliran rock legendaris Indonesia.

“Saya itu sejak kecil meski berada di lingkungan pesantren tapi sudah dekat dengan musik. Semua alat musik bisa saya kuasai,” ungkap pria yang lebih akrab disapa Gus Sastro ini.

Baca juga: Raih Keberkahan Allah SWT

Ia memang berbeda, jika biasanya musisi datang dari kalangan umum, Sastro justru berasal dari ranah pesantren yang justru jauh dari aktivitasnya saat ini. Menurutnya apa pun betul musiknya, semuanya sama hanya cara kerjanya yang berbeda.

“Lagu itu adalah bagian dari doa, suara kebenaran karena kita menciptakan lagu itu dari suasana hati yang kita rasakan,” ungkapnya.

Kini meskipun ia sudah tidak tergabung lagi dalam Power Metal, namun jiwanya masih rocker. Hal tersebut terlihat dari beberapa karya lagunya yang masih menggunakan beat-beat cepat dalam setiap nadanya. Bedanya Sastro kini lebih banyak menciptakan lagu-lagu religi.

“Menciptakan lagu religi itu sulit, kita harus bisa melihat makna yang akan kita sampaikan terlebih ini adalah bagian dalam dakwah,” ujarnya kembali.

Bagaimana Sastro berproses menciptakan setiap karyanya dalam balutan syiar dan nada? Saksikan film dokumenter berjudul Melodi Dakwah yang akan tayang dalam program Melihat Indonesia pada Minggu, 9 Mei 2021 pukul 08.30 WIB di Metro TV. (H-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Editor : HUMANIORA