Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
INDONESIA berkomitmen untuk meningkatkan nilai perdagangan ke Bahrain dan berharap negara itu menambah jumlah investasinya di Indonesia lebih besar lagi.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan hal itu saat menerima kunjungan kehormatan parlemen Kerajaan Bahrain yang dipimpin oleh ketuanya, Ahmed bin Ibrahim Rasyid Al-Mulla, di Istana Merdeka, kemarin.
"Presiden Jokowi dan Ahmed Ibrahim lebih banyak berdiskusi soal peningkatan kerja sama di bidang ekonomi. Presiden juga menyampaikan komitmen kepada Ketua Parlemen Bahrain untuk meningkatkan nilai perdagangan," ujar Wakil Menteri Luar Negeri, AM Fachir, dalam keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta.
Hingga saat ini, lanjutnya, total investasi Bahrain di Indonesia baru sekitar US$800.000 di tiga proyek, sedangkan nilai total perdagangan bilateral Indonesia ke Bahrain pada 2016 mencapai US$101 juta.
Angka itu naik 30% jika dibandingkan dengan 2015.
Meski demikian, Fachir mengakui nilai tersebut masih terbilang kecil.
"Bahrain itu kan penduduknya kurang dari 1,5 juta, tetapi tetap peluangnya banyak, terutama untuk produk Indonesia, misalnya furnitur, garmen, dan tekstil. Yang lain-lain juga akan lebih ditingkatkan lagi," ujar Fachir.
Kepada Ahmed yang didampingi Pelaksana Tugas (Plt) Dubes Bahrain untuk Indonesia Yasser Habib Alhaddad, Jokowi mengatakan menyambut baik penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara parlemen Kerajaan Bahrain dan DPR RI, di Gedung DPR, Rabu (29/3).
Sementara itu, Ahmed juga menyampaikan apresiasinya kepada Presiden Jokowi atas dukungan yang telah diberikan Indonesia selama ini di sejumlah forum internasional.
Ia berpandangan bahwa kedua negara memerlukan kerja sama lebih erat dalam hal penanganan terorisme.
"Karena seperti Bahrain, Indonesia dan berbagai negara di dunia mengalami akibat dari terorisme. Karena itu, peningkatan kerja sama baik secara bilateral maupun multilateral perlu ditingkatkan," tambah Fachir.
Lebih lanjut, melalui Parlemen Kerajaan Bahrain, Presiden mengundang Raja Bahrain, Hamad bin Isa Al Khalifa, untuk datang ke Indonesia.
"Demikian juga disampaikan rencana kunjungan Ketua DPR ke Bahrain," pungkas Fachir. (Pol/Ant/X-7)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved