Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Masjid Rumah Tuhan,bukan Rumah Politik

Cahya Mulyana
25/3/2017 08:41
Masjid Rumah Tuhan,bukan Rumah Politik
(MI/RAMDANI)

ISLAM yang rahmatan lil alamin dalam ujian berat jika masjid terus dijadikan tempat untuk berpolitik, khususnya dalam pilkada DKI Jakarta.

"Politisasi masjid menjadi batu sandungan bagi Islam rahmatan lil alamin," kata Zuhairi Misrawi, intelektual muda Nahdlatul Ulama, dalam diskusi bertajuk Menjaga Momentum Islam Rahmatan Lil Alamin di Jakarta yang digelar di Media Center Badja, Jl Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, kemarin.

Selain Zuhairi, berbicara dalam acara itu, yakni Wakil Ketua Majelis Pustaka PP Muhammadiyah Ahmad Najib Burhani dan Sekretaris PWNU Jakarta Taufiq Damas.

Zuhairi menyayangkan ada pendukung pasangan calon gubernur yang memanfaatkan masjid-masjid di Jakarta sebagai tempat untuk berpolitik (berkampanye).

"Masjid itu rumah Tuhan, bukan rumah politik," kata dia.

Jika masjid dijadikan sarana untuk berpolitik, Zuhairi khawatir Indonesia nantinya mirip dengan Mesir ketika pemerintah di negeri itu tidak mampu menghentikan politisasi masjid yang dilakukan kelompok radikal dan memunculkan konflik politik berkepanjangan.

Zuhairi mengatakan, dalam sejarah bangsa, Islam yang rahmatan lil alamin terbukti telah memperkukuh nilai-nilai kebangsaan.

Najib menambahkan dikotomi pihak yang mengaku muslim dan mereka yang dianggap kafir kini semakin tajam terjadi di Jakarta.

"Opini pun dikembangkan sedemikian rupa seolah-olah mereka yang memilih Basuki dianggap musuh Islam."

Najib berpendapat kini muncul gerakan antiintelektualisme di kalangan umat Islam, khususnya berkaitan dengan pilkada DKI.

"Ini bukan persoalan etika, melainkan ada orang yang tidak mau belajar tentang Islam yang benar," ujarnya.

Taufiq mengingatkan Islam itu agama yang menjunjung keadilan dan rahmat bagi semua orang tanpa membeda-bedakan.(Cah/P-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya