Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Menunggu Komitmen Bisnis Arab Saudi

Dro/YH/OL
27/2/2017 06:13
Menunggu Komitmen Bisnis Arab Saudi
(ANTARA/Wahyu Putro A.)

KEDATANGAN Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud di Jakarta pada 1 Maret seharusnya bisa dimanfaatkan untuk merealisasikan komitmen dan rencana investasi di Indonesia.

"Selama ini kita belum serius menggarap investasi dari Timur Tengah," ungkap Direktur Penelitian Center of Reform on Econo-mics (CORE) Mohammad Faisal di Jakarta, kemarin.

Berdasarkan data Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi Arab Saudi sepanjang 2016 hanya sebesar US$900 ribu atau sekitar Rp11,9 miliar.

Artinya masih kecil jika dibandingkan dengan investasi negara Timur Tengah lainnya seperti Kuwait yang mencapai US$3,6 juta.

Faisal menilai diversifikasi investasi menjadi hal penting bagi Indonesia karena investasi dari Eropa ataupun Amerika masih terkendala akibat krisis global.

Namun, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Haryadi Sukamdani melihat kunjungan tersebut lebih bernuansa antarpemerintah alih-alih antarpengusaha.

Itu terlihat dari tidak adanya permintaan untuk pertemuan bisnis antara pihak swasta Indonesia dan delegasi Arab Saudi.

"Selama ini Arab Saudi memang lebih cenderung exposure portofolionya ke Amerika Serikat atau Inggris," ujar dia.

Sementara itu, General Manager Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Abdul Rasyid menyatakan pihaknya telah siap untuk menyambut kedatangan Raja Salman.

Dijadwalkan, hari ini akan datang satu pesawat Boeing 777 dan dua Boeing 737-800 yang membawa delegasi dan sejumlah pangeran kerajaan.

Selanjutnya Raja Salman beserta rombongan akan tiba pada 1 Maret dengan 2 pesawat Boeing 747-400, 1 Boeing 777, dan 1 Boeing 757.

Kemudian seluruh rombongan akan terbang dari Halim Perdanakusuma, Jakarta, menuju Bandara Ngurah Rai, Bali, pada 3 dan 4 Maret.

Persiapan tidak hanya dilakukan di Bandara Ngurah Rai, tetapi juga di ruas Tol Bali Mandara yang akan dilalui rombongan menuju hotel di kawasan Nusa Dua.

"Kita juga perlu keterlibatan masyarakat untuk memaklumi jika nanti ada pesawat di-delay," kata General Manager Bandara Ngurah Rai, Yanus Prayogi.

Di sisi lain, sejumlah warga di berbagai daerah di Indonesia yang keluarganya menjadi korban jatuhnya crane di Masjidil Haram dalam pelaksanaan ibadah haji 2015 masih menanti realisasi janji santunan dari pemerintah Arab Saudi.

Mereka dijanjikan akan diberi hingga 1 juta riyal atau sekitar Rp3,8 miliar.(Dro/YH/OL/Mtvn/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zen
Berita Lainnya