Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
SEJUMLAH pemimpin lembaga tinggi negara antusias untuk menggunakan hak pilih mereka dalam pemilihan kepala daerah yang digelar serentak di 101 daerah. Hal itu tentu menjadi teladan untuk menumbuhkan kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat agar kualitas demokrasi di Indonesia bisa meningkat.
Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana dipastikan akan menunaikan haknya memilih dalam pilkada serentak DKI Jakarta.
"Presiden akan menggunakan hak pilihnya di TPS (tempat pemungutan suara) 4 Gambir," kata Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi di Jakarta, kemarin.
Di Jakarta, ada tiga pasang calon, yaitu Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan juga tidak ingin melewatkan pesta demokrasi di DKI Jakarta. Zulkifli akan menggunakan hak suaranya esok hari di TPS terdekat dari kediamannya di Jalan Nusa Indah Blok H No 1 Kompleks Cipinang Indah, Jakarta Timur.
Zulkifli pun telah berpesan jauh-jauh hari agar rakyat dan segenap kader selalu memelihara perdamai-an dan kesatuan selama pilkada berlangsung.
"Pilkada ini kan proses memilih gagasan terbaik. Putra-putri bangsa mengadu gagasannya untuk memajukan daerahnya. Kita harus dukung dan jaga. Meski berbeda pilihan tetap persatuan itu harus dijaga," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri bersama keluarga menggunakan hak pilihnya di Kebagusan, Jakarta Selatan.
Menurut Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Kebagusan dikenal dengan rekam jejak sejarah demokrasi yang panjang.
"Pada masa pemerintahan otoriter Orde Baru, ketika ruang-ruang publik dikendalikan penguasa, rapat kerja partai dilaksanakan di bawah pohon di kebun Kebagusan. Pohon dan tanaman menjadi saksi bagaimana demokrasi arus bawah berkonsolidasi melawan tirani," ujar Hasto.
Sekjen PDIP itu menambahkan pilkada serentak 2017 dan khususnya DKI Jakarta ialah ujian kematangan demokrasi Indonesia, yakni, demokrasi dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat seharusnya menempatkan rakyat sebagai hakim tertinggi.
"Pilkada tidak boleh menjadi alat kekuasaan yang menghalalkan segala cara untuk menang," ucap Hasto.
Adapun Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh memastikan juga akan menggunakan hak pilihnya di sekitar kediamannya, yakni kawasan Permata Hijau, Jakarta Selatan. (Pol/Put/P-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved