Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
TIDAK mudah menjadi menteri yang tergabung dalam jajaran Kabinet Kerja Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla. Setidaknya hal itulah yang dirasakan Menteri Pertanian Amran Sulaiman.
Dalam Rapat Kerja Nasional Pembangunan Pertanian Tahun 2017 yang digelar di Hotel Bidakara, Jakarta, kemarin, pria kelahiran Bone, Sulawesi Selatan, itu menceritakan pengalamannya terkait dengan berbagai masalah komoditas pangan yang berimbas pada kesehatannya.
“Dulu tekanan darah saya sampai 170 karena harga naik. Jadi, tekanan darah ikut naik kalau harga naik. Tadi kami cek tekanan darah 120, sudah turun,” akunya.
Tak hanya itu, diakui pula, ia telah 20 kali bolak-balik masuk rumah sakit dalam dua tahun terakhir. Ia pun mengingatkan kepada siapa pun, bila tidak siap lahir batin, lebih baik jangan menjadi menteri. “Jadi, jangan coba-coba jadi menteri kalau tidak siap lahir batin. Dulu banyak yang ragu, tidak mungkin kita tidak impor (beras) pada 2016 karena ada El Nino. Apalagi El Nino terbesar sepanjang sejarah,” paparnya.
Namun, kata dia, keraguan tersebut terbantahkan karena selama 2016 Indonesia tidak mengimpor beras dari luar negeri. “Itu buah dari kerja keras dan kesiagaan kita semua dalam menghadapi persoalan pangan nasional,” tukasnya dengan disambut tepuk tangan hadirin.
Jokowi pun menanggapi cerita yang disampaikan Amran tersebut. Ia mempertanyakan Amran yang mengaku bolak-balik masuk rumah sakit sampai 20 kali.
“Setahu saya dan seizin yang saya ketahui, sakitnya cuma tiga kali, tapi beliau menyampaikan 20 kali, berarti yang 17 kalinya enggak izin,” ucap sang Presiden sembari melepas senyum.
Jokowi pun menceritakan terakhir kali Amran meminta izin kepadanya sembari berbisik-bisik. “Pak, saya mau ke Jerman, tensi saya naik, mau periksa,” ungkap Jokowi menirukan bisikan Amran. Mendengar hal itu, Jokowi pun menyetujui tanpa menanyakan lebih lanjut kepada Amran.
Alasan kepergian Amran ke Jerman soal kesehatan ternyata hanya diketahui mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Amran tidak memberitahukan itu kepada istrinya. Sang istri, kata Jokowi, hanya diberi tahu Amran diperintah untuk bertugas mengurus masalah beras di Jerman.
“Bu Amran kan enggak mikir, masa Jerman sama beras urusannya apa? Sudahlah, tapi buat saya, kalau yang ngomong saya, biasanya istri-istri itu percaya kok,” ucap Jokowi yang disambut dengan gelak tawa hadirin. (Nur Aivanni/P-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved