Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
KETUA Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto akan menjadi juru kampanye nasional pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Hal itu disampaikan Sandiaga saat berkampanye di Joglo, Jakarta Barat, kemarin.
“Rencananya Pak Prabowo Subianto akan hadir pada 8 Januari di Kemayoran pada saat kampanye akbar,” kata calon Wakil Gubernur DKI nomor urut 3 tersebut.
Ia menambahkan semua titik yang didatangi juga akan dihadiri para juru kampanye. Penggalangan massa, lanjut Sandiaga, pun akan semakin ditingkatkan karena bertemu masyarakat merupakan hal penting.
Lebih jauh Sandiaga mengaku puas dengan hasil survei internal yang dilakukan pihaknya. Menurut dia, survei internal memperlihatkan hasil yang substansial sekaligus menunjukkan dirinya dan Anies Baswedan semakin mengakar dan memiliki fondasi kuat.
“Mesin politik yang kita rancang ialah mesin diesel yang semakin panas semakin kuat. Hasil yang paling memuaskan ialah berhasil memikat warga Jakarta dan isu yang kita keluarkan benar-benar ada di hati warga Jakarta,” ujarnya.
Ketika berkampanye di kawasan Palmerah, Jakarta Barat, mantan Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) itu menyanyikan lagu dangdut Terajana sambil berjoget bersama warga. Ia didampingi putrinya, Anneesha Atheera Uno.
Sementara itu, calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 Sylviana Murni menjanjikan biaya Rp5 juta per manula. Ia mengungkapkan hal itu saat bertandang ke Jalan Kahfi I, Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan, kemarin.
“Saya itu prihatin lihat manula yang sudah enggak bisa apa-apa harus hidup susah. Makanya Insya Allah kalau diberi amanah, saya mau kasih Rp5 juta untuk satu manula agar mereka beli makanan sehat,” janji Sylvi.
Menurut dia, bantuan itu hanya diperuntukan bagi warga lanjut usia yang sudah tidak produktif dan dalam kondisi terbatas, secara fisik dan finansial. Dananya berasal dari APBD yang akan diolah eksekutif dan legislatif.
“Bantuan ini untuk nenek-nenek atau kakek-kakek yang sudah enggak bisa ngapa-ngapain. Kalau ibu-ibu masih sanggup ke pengajian, nanti dulu,” katanya. (Kim/Nyu/Ant/P-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved