Menlu Ungkap Pembahasan Prabowo dan Anwar Ibrahim

M Ilham Ramadhan Avisena
29/7/2025 15:26
Menlu Ungkap Pembahasan Prabowo dan Anwar Ibrahim
Presiden RI Prabowo Subianto (kiri) berbincang dengan Perdana Menteri Malaysia Yang Mulia Dato' Seri Anwar Ibrahim.(Instagram/@presidenrepublikindonesia)

MENTERI Luar Negeri Sugiono mengungkapkan sejumlah pembahasan dalam pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Perdana Menteri Malaysia dalam rangka konsultasi tahunan ke-13. Pertemuan itu disebut menjadi momentum penting untuk mempererat hubungan bilateral kedua negara yang selama ini memiliki kedekatan historis, budaya, dan ekonomi.

Pembicaraan antara kedua pemimpin juga dinyatakan berlangsung dalam suasana akrab dan penuh kekeluargaan. Berbagai isu strategis, mulai dari perkembangan hubungan bilateral, isu kawasan, hingga dinamika global menjadi hal yang dibahas.

Sugiono mengatakan, salah satu pembahasan utama adalah kemajuan dalam penyelesaian perundingan perbatasan dan penurunan jumlah penangkapan nelayan yang selama ini menjadi ganjalan dalam relasi kedua negara.

"Jadi tadi juga kedua pemimpin berbicara mengenai kemajuan-kemajuan yang kita capai selama beberapa waktu ini, perundingan perbatasan, kemudian penurunan angka penangkapan nelayan di masing-masing wilayah yang sebelumnya juga banyak menjadi masalah antara Indonesia dan Malaysia," jelasnya di Kompleks Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (29/7). 

Selain itu, kedua negara juga sepakat untuk memperkuat perlindungan hak pendidikan bagi anak-anak pekerja migran Indonesia di Malaysia, khususnya di kawasan semenanjung serta Sabah dan Serawak, melalui pembentukan Community Learning Center (CLC).

Pertemuan tersebut juga menyinggung situasi genting di kawasan, terutama ketegangan antara Kamboja dan Thailand. Sugiono mengungkapkan, ASEAN telah melakukan komunikasi intensif untuk mendorong deeskalasi konflik dan menyatakan kesiapan Indonesia untuk terlibat aktif dalam proses perdamaian.

"Indonesia juga pada saat itu sudah menyampaikan kepada ketua ASEAN dalam hal ini Malaysia bahwa Indonesia siap untuk melakukan apa saja dalam rangka mencapai suatu suasana deeskalasi gencatan senjata di antara kedua negara," ujarnya.

Mekanisme penyelesaian konflik antara Thailand dan Kamboja disebutkan akan difokuskan pada forum Joint Border Committee yang khusus menangani persoalan perbatasan, namun tetap dalam semangat kekeluargaan ala ASEAN.

Dari sisi ekonomi, pertemuan menghasilkan dorongan konkret untuk menghapus berbagai hambatan perdagangan. Sugiono menekankan pentingnya meningkatkan nilai dan volume perdagangan bilateral.

Selain itu, Sugiono juga menyampaikan bahwa telah dilakukan penandatanganan beberapa nota kesepahaman. "MOU ini sudah ditandatangani, ada 3 di bidang, di bidang pendidikan, kesehatan, sudah ditandatangani beberapa waktu yang lalu," terangnya. 

Konsultasi Tahunan ini menjadi yang pertama setelah jeda panjang sejak 2017. Menurut Sugiono, itu disebabkan oleh kendala jadwal yang belum sinkron antara kedua kepala negara. Ia berharap pertemuan tersebut bisa kembali rutin diadakan setiap tahun. (Mir/I-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya