Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
RAGAM industri pertahanan dalam negeri menunjukkan produk unggulannya pada ajang Indo Defence 2025 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, salah satunya mobil antidrone karya PT Internusa Pasific Perkasa.
Kendaraan yang bernama Mobil Anti-Drone+Jammer Seluler (SignalFort V-REX) itu pernah dipakai dalam beberapa kegiatan operasi militer bahkan hingga pengamanan presiden.
"Mobil ini sudah pernah digunakan untuk pengawalan presiden Republik Indonesia dan juga digunakan dalam operasi di Papua," kata Direktur Utama PT Internusa Pasific Perkasa (IPP) Surianto dalam siaran pers resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu (14/6).
Surianto mengatakan kendaraan ini dirancang sebagai pertahanan bergerak yang mampu menetralisasi ancaman drone (pesawat nirawak) dan gangguan komunikasi berbasis seluler di medan operasi.
Tidak hanya kendaraan antidrone, perusahaan yang telah bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan ini juga mengembangkan teknologi lain di bidang antidrone, salah satunya Portable Anti-Drone System (SignalFort FD-A6).
Ia menjelaskan alat ini merupakan alat yang dapat dibawa prajurit untuk menetralisasi drone secara cepat di berbagai situasi taktis.
Yang paling unik, kata Surianto, adalah alat penyadap karya perusahaannya yang menyerupai kotak tisu, yakni SignalFort CS Audio3.
Alat yang dibuat dengan desain kamuflase ini dapat menggagalkan upaya alat elektronik yang ingin merekam suara, gambar ataupun mengambil foto dalam momen tertentu. Umumnya alat ini digunakan untuk mengantisipasi adanya upaya penyadapan dalam sebuah pertemuan.
Surianto melanjutkan ragam perusahaan industri pertahanan dalam dan luar negeri telah menawarkan ragam kerja sama pengembangan teknologi dari alat-alat yang diproduksi perusahaannya.
Namun demikian, ia enggan menjelaskan secara rinci pihak mana saja yang telah menawarkan kerja sama dan kontrak kerja sama apa saja yang telah dibuat.
Terlepas dari itu, Surianto berharap kegiatan Indo Defence tahun ini dapat menjadi ajang unjuk gigi kualitas alutsista perusahaan lokal kepada industri luar negeri.
"Partisipasi kami di Indo Defence 2025 adalah bukti nyata bahwa putra-putri bangsa Indonesia mampu menciptakan solusi pertahanan yang modern, efektif, dan kompetitif," katanya.
"Kami percaya kemandirian industri pertahanan harus dimulai dari dalam negeri dan kami bangga menjadi bagian dari gerakan tersebut," tambahnya.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan gelaran Indo Defence tahun 2025 merupakan kesempatan bagi industri pertahanan dalam negeri untuk menunjukkan eksistensinya di mata dunia.
Untuk itu, ia mendorong beragam perusahaan industri dalam negeri, seperti PT Pindad, PT PAL, dan PT Dirgantara Indonesia memamerkan produk unggulannya.
Tidak ketinggalan beberapa perusahaan produsen alutsista dari luar negeri juga memamerkan produknya, seperti kendaraan tempur, pesawat tempur, dan ragam senjata.
Sjafrie melanjutkan kegiatan pameran ini diikuti 1.180 peserta eksibisi dari 42 negara sahabat melalui 659 perusahaan asing dan 521 produsen di dalam negeri.
Dengan adanya forum bertaraf internasional ini, Sjafrie berharap alutsista buatan anak bangsa bisa semakin dikenal dunia. Menhan juga berharap banyak kontrak kerja sama yang terbangun antara produsen alutsista dalam negeri dan luar negeri. (Cah/P-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved