Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
JUMLAH pemilih pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Syaiful Hidayat disebut dominan dari pemilih yang mengedepankan rasionalitas ketimbang emosional belaka.
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) memaparkan, pemilih rasional Ahok-Djarot tecermin dari tingginya pemilih berdasarkan tingkat pendidikannya. Dari hasil survei LSI yang dilakukan dalam kurun 31 Oktober hingga 5 November 2016, jumlah pemilih Ahok-Djarot yang mengenyam pendidikan tinggi dan di atasnya mencapai 27,50%.
"Angka ini jauh lebih tinggi dari dua pasangan lainnya. Ini membuktikan, banyak pemilih Ahok mengedepankan rasional," kata peneliti LSI, Adjie Alfaraby, dalam Analisis Temuan Terbaru Survei Provinsi DKI Jakarta di Kantor LSI, Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (10/11).
Sementara, untuk pasangan Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni di pemilih yang pernah mengenyam pendidikan tinggi dan di atasnya hanya mencapai 15,40%. Angka tersebut masih kalah dari pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang mencatatkan 18,70%.
Tidak hanya di tingkat pendidikan tinggi, pemilih Ahok-Djarot di tingkat tamatan SMA dan sederajat juga cukup tinggi. Terbukti, pemilih Ahok-Djarot pada kategori ini mencapai 24,10%, masih lebih tinggi dari Anies-Sandiaga (22,90%) dan Agus-Sylvi (20,50%).
Namun, pasangan nomor urut 1, Agus-Sylvi, mengungguli pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandi pada pemilih dengan tingkat pendidikan rendah. Dari hasil survei LSI, Agus-Sylvi meraup suara sebesar 20,70% dari pemilih yang hanya lulusan SD atau di bawahnya.
Sedangkan, pemilih Ahok-Djarot pada kategori yang sama mencapai 18,40%, dan Anies-Sandi hanya mencapai 17,20%.
Survei teranyar LSI dilaksanakan pada 31 Oktober-5 November 2016 di Jakarta. Survei dilakukan secara tatap muka terhadap 440 responden. Responden dipilih menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 4,8%. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved