Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
GUBERNUR petahana DKI Basuki Tjahaja Purnama mengatakan program Kartu Jakarta Pintar (KJP) sudah direalisasikan dengan perencanaan yang matang. Penerapan kartu itu basis datanya kuat karena menggunakan hasil penelitian bank dunia.
Ia mengatakan KJP sudah sesuai harapan, tinggal program ini diikuti pemerintah pusat untuk menggaransi pendidikan anak-anak di seluruh provinsi.
"Tahu gak, anak di luar Jakarta yang putus sekolah berapa persen, masih 40 persen. Di Jakarta sekarang anak SMA itu yang putus sekolah hanya 0,4 persen. Jadi lebih baik KIP (Kartu Indonesia Pintar) didorong," paparnya, di sela-sela blusukan di Petojo, Jakarta Pusat, Selasa (8/11).
Di kawasan itu, Ahok mengunjungi dua lokasi, RW 05 dan 02 Kelurahan Petojo Utara dan Petojo Selatan.
Di sela-sela kunjungannya itu, Ahok juga berbicara mengenai solusi masalkah kemacetan dan pemberantasan narkoba. Kata Ahok, sejak memimpin DKI Jakarta pada tahun 2012 dia sudah mencanangkan solusi kemacetan jangka panjang. Itu salah satunya dengan membangun MRT dan LRT supaya masyarakat menggunakan transportasi massal.
"Semuanya harus gunakan berbasis rel. Makanya saya gunakan LRT kan, supaya dia bisa atur," jelasnya.
Ahok menjelaskan pihaknya juga telah merancang DKI Jakarta bisa terbebas dari penyalahgunaan narkoba. Upaya itu dilakukan dengan pengawasan ketat berbasis CCTV di semua sudut ibu kota dan merapikan daerah kumuh.
"Saya selalu percaya teori kalau ingin mengatasi narkoba di DKI batasi tempat orang makai. Kalau tempat orang makai dibatasi semua orang kawsaan kumuh, rusun-rusun harus kita perbaiki, dan cctv kita bisa monitor agar bisa awasi itu," tutupnya. OL-2
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved