Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Kumpulan Berita DPR RI
EKSPONEN Aktivis 98 Yogyakarta Haris Rusly Moti menyatakan bahwa teror terhadap wartawan Tempo dan aktivis Kontras patut dikecam keras. Pasalnya, kebebasan bersuara dijamin oleh konstitusi sehingga patut dihormati oleh seluruh kalangan.
Meski begitu, sebagai Komandan Relawan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024, Haris memastikan bahwa rangkaian teror tersebut tidak dilakukan oleh jajaran pemerintahan Prabowo dan pendukungnya. Justru, kata Haris, pemerintahan Prabowo dirugikan dengan munculnya persepsi negatif dan beragam kegaduhan yang muncul akibat peristiwa teror tersebut.
”Peneror bertujuan merekayasa persepsi seakan pemerintahan Prabowo anti demokrasi. Padahal pidato Presiden Prabowo beberapa hari sebelumnya jelas-jelas menghargai sikap kritis media massa dan media sosial,” ujar Haris yang merupakan mantan Ketua Umum Partai Rakyat Demokratik (PRD), dalam keterangannya, Jakarta, Senin (24/3).
Haris menambahkan, keterbukaan Presiden terhadap kritik dapat dilihat pada arahannya untuk kabinet agar melakukan introspeksi agar tidak muncul beragam kesalahpahaman dan protes akibat masih adanya kekurangan dalam komunikasi publik pemerintah. Hal tersebut disampaikan Prabowo dalam pidatonya 19 Maret lalu.
”Sudah jelas, Presiden memerintahkan seluruh jajaran pemerintahan, para menteri dan terutama penanggungjawab komunikasi untuk memperbaiki komunikasi ke rakyat,” ungkapnya.
Karena itu, ia berharap kepolisian dapat mengungkapkan kasus pengiriman kepala babi dan bangkai tikus ke kantor Tempo serta pemantauan oleh orang tak dikenal di sekitar kantor Kontras, sesegera mungkin.
”Kami mendukung langkah hukum yang sedang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mengungkap pelaku, dalang dan motif dibalik rangkaian teror yang menyebarkan rasa takut, menimbulkan kegaduhan serta memunculkan persepsi negatif pada pemerintah ini,” lanjutnya.
Haris berharap, rangkaian teror tersebut tak menyurutkan kritisisme media massa kepada pemerintah. Sebab, media massa yang kritis adalah ’sparring partner’ bagi pemerintah dalam menegakkan kontrol publik atas jalannya pembangunan. Di samping itu, kekritisan media massa diperlukan untuk mengikis mental sebagian pejabat yang cenderung berperilaku ‘ABS’ (Asal Bapak Senang).
Dari pengamatan Haris, peneror sengaja memilih momentum operasi terornya pada saat berlangsungnya pembahasan RUU TNI oleh DPR-RI. Di sisi lain, sasaran teror mengarah pada dua institusi civil society yang dikenal luas sangat kritis terhadap berbagai kebijakan pemerintah, yaitu Tempo dan Kontras.
Hal tersebut memudahkan pembentukan persepsi bahwa dua variabel tersebut berhubungan sebab akibat. Walhasil, pemerintah atau pendukungnya dapat dengan mudah dituduh menjadi aktor atau dalang dibalik peristiwa tersebut. Padahal, bisa saja teror dilakukan pihak lain yang bertujuan menggoyahkan stabilitas pemerintah.
”Jika kita tinjau analitik media sosial dan sejumlah komentar di media massa, terdapat gambaran mengenai adanya pembentukan persepsi secara instan seakan-akan pelaku peristiwa teror itu adalah aktor yang terkait kekuasaan atau pendukungnya. Tentu saja kesimpulan yang dipaksakan itu merugikan pemerintah,” jelas Haris. (Ykb/P-3)
Prabowo, kata Tito, menginstruksikan agar Kemendagri mengoordinasikan sejumlah daerah. Namun, ia enggan merinci lebih jauh topik koordinasi yang dimaksud.
Presiden Prabowo Subianto mencatat sejarah sebagai Presiden pertama yang membacakan teks Proklamasi pada upacara 17 Agustus
Dia pun menegaskan DPD selaku pengawas dan pengawal akan mendukung implementasi Astacita sebagai peta pemerataan hingga ke level daerah.
Dengan pembaruan pendidikan, tokoh terdidik seperti Soekarno dan Sutan Sjahrir lahir dan menjadi pelita bagi masyarakatnya.
Management politik pemerintahan Prabowo dinilai mendahulukan mensejahterakan pejabat dan mengesampingkan kesejahteraan rakyat
Lodewijk menjelaskan pemerintah sangat berkomitmen untuk memberantas praktik tambang ilegal, terutama yang mempunyai beking oknum pejabat.
Kebebasan pers dan demokrasi yang dibangun pasca reformasi 1998 ternyata mengalami penurunan, bukan hanya dari sisi negara, tetapi juga masyarakatnya.
Jurnalis di Indonesia harus dapat menjalankan pekerjaan mereka dengan bebas dan aman tanpa takut akan pembalasan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved