Headline
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
SEBELUM matahari menyentuh ubun-ubun, lagu-lagu perjuangan yang dibawakan grup marching band sudah menghangatkan suasana Padepokan Garuda Yaksa Bojong Koneng, Bukit Hambalang, Bogor, Jawa Barat, kemarin. Itulah tempat kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Tepat pukul 12.30 WIB, Presiden Joko Widodo yang didampingi Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan tiba di kediaman mantan Danjen Kopassus yang megah nan luas itu. Jokowi dan Luhut berada dalam satu mobil caravelle meluncur dari Istana Negara. Ikut mendampingi Mensesneg Pratikno.
Sang sahibul bait yang mengenakan busana kebesaran, safari putih lengan panjang dan kopiah, menyambut kepala negara yang siang itu mengenakan batik lengan panjang, dengan senyum dan cipika-cipiki. Bos partai yang pernah menjadi pesaing Jokowi dan Pilpres 2014 ini tak lupa memberikan salam hormat ala militer.
Sebelum menggelar pertemuan, keduanya menyanyikan lagu Indonesia Raya yang diiringi musik dari grup marching band.
Pertemuan yang diselingi santap siang berlangsung selama dua jam. Seusai pertemuan, Jokowi menjajal Salero, salah satu kuda terbaik milik Prabowo. Jokowi juga mengenakan sepatu bot kulit dan topi koboi pemberian Prabowo.
Prabowo sendiri menunggangi Principe, kuda cokelat asal Portugal. Keduanya pun tersenyum lepas. Tak sampai 10 menit, keduanya turun dari kuda. “Saya merasa sangat dihormati. Kehormatan besar beliau datang. Saya menyampaikan bahwa saya hubungannya baik dengan beliau. Pernah rival, tetapi beliau baik sama saya,” ujar Prabowo yang berdiri di samping Jokowi.
Sementara itu, Jokowo enggan merinci isi pertemuan mereka. Ia mengatakan, kedatangannya untuk melunasi janjinya kepada Prabowo dua tahun silam.
Mantan Gubernur DKI ini mengelak pertemuan itu dikaitkan dengan demonstrasi besar-besaran pada 4 November. “(Pertemuan) 2 jam, tapi yang banyak makan nasi gorengnya,” terangnya sembari tertawa.
Menurut Presiden ketujuh ini, pertemuan itu sebagai bentuk silaturahim. Prabowo juga sempat memberi masukan. “Kami berbicara banyak hal, makro, bangsa dan kebangsaan. Makro politik kita, ekonomi kita. Beliau memberikan banyak sekali masukan,” ucapnya.
Saat ditanya wartawan bagaimana kesannya menunggangi kuda, Jokowi mengatakan, “Kudanya kan besar, saya ringan. Jadi, saya lihat kudanya senyum-senyum senang.”
Kesan Jokowi naik kuda di Hambalang diceritakannya saat pertemuan dengan pemimpin redaksi kemarin sore. “Saya minta (kepada Prabowo) kudanya yang jinak, soalnya waktu jadi wali kota Solo saya pernah naik kuda, eh kudanya jatuh dan menimpa saya,” tuturnya disambut ledakan tawa para komandan media itu. (Rudy Polycarpus/X-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved