Menghayati Sumpah Pemuda: Menjaga Persatuan dan Kreativitas di Era Modern

Ernest Narus
28/10/2024 11:43
Menghayati Sumpah Pemuda: Menjaga Persatuan dan Kreativitas di Era Modern
Di era digital saat ini, generasi muda dituntut untuk menerapkan nilai-nilai Sumpah Pemuda dengan cara saling menghormati, menghargai, dan menghentikan penyebaran hoaks. (Antara)

TONGGAK awal persatuan Indonesia yaitu diperingati sebagai hari “Sumpah Pemuda”, yang dihasilkan melalui proses perhelatan Kongres Pemuda I dan II. Pada saat itu, para pemuda menilai perlunya semangat persatuan yang dilatarbelakangi  kesamaan nasib, sejarah dan budaya antar daerah di Indonesia. 

Oleh karena itu, pada tanggal 28 Oktober 1928 pada Kongres Pemuda II dihasilkan Sumpah Pemuda. Sebagai suatu pergerakan kemerdekaan Republik Indonesia yang dilakukan para pemuda-pemudi Indonesia dengan menyatakan janji satu Tanah Air, satu bangsa, dan satu bahasa.

Sumpah Pemuda tidak hanya merepresentasikan perjuangan para pemuda, melainkan hasil perjuangan seluruh masyarakat Indonesia. Ikrar Sumpah pemuda merupakan bentuk semangat masyarakat untuk menegaskan impian berdirinya negara Indonesia.

Generasi muda saat ini bisa menggunakan persatuan, persaudaraan, dan semangat golongan pemuda tahun 1928 untuk berkontribusi terhadap pembangunan negara. Nilai-nilai Sumpah Pemuda dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai wujud nasionalisme. 

Pada masa kini, generasi muda hendaknya mempertahankan nilai-nilai sumpah pemuda dan mampu untuk memaknainya. Namun, di era sekarang, rasa persatuan tersebut dapat terkikis bila kalangan milenial tidak mampu memanfaatkan teknologi dengan baik dan tidak dapat menoleransi untuk menerima perbedaan. 

Untuk menghargai perjuangan pemuda di masa lalu, kalangan milenial haruslah dapat melahirkan kreativitas, ide, dan inovasi untuk mempertahankan eksistensi dari kemerdekaan Indonesia sendiri.

Lantas, bagaimana cara menerapkan nilai-nilai Sumpah Pemuda sekarang ini? Berikut beberapa cara menerapkan nilai Sumpah Pemuda yang dilansir dari berbagai sumber. 

6 Cara Menerapkan Nilai Sumpah Pemuda 

1. Saling Menghormati dan Menghargai Sesama Anak Bangsa

Generasi Muda harus mencontoh spirit Sumpah Pemuda yang digelorakan para pemuda di tahun 1928. Di masa itu, meskipun mereka berbeda suku, budaya, agama dan ras, tetapi dapat berjuang bersama. 

Di zaman yang serba digital sekarang, intoleransi pun meningkat, para pengguna media sosial, saling serang komentar dan saling ejek satu sama lain seolah menjadi makanan setiap hari. 

Generasi Muda diharapkan tetap teguhkan hati untuk saling menghargai dan menghormati sesama anak bangsa. Untuk menumbuhkan rasa persatuan, kita dapat melakukannya dengan melalui sikap saling menghormati dan saling menghargai antar sesama.

2.  Stop Hoaks, Terus Sebarkan Pesan Positif

Pengaruh media sosial saat ini bagi kehidupan bernegara dan bermasyarakat cukup besar. Apalagi, semakin maraknya kabar bohong (hoaks) yang menyebar luas di kalangan generasi muda ataupun masyarakat. 

Pemuda Indonesia hendaknya bisa berhenti menyebarkan berita hoaks dan bijak menggunakan media sosial agar lebih bermanfaat. Menyebarkan energi positif memang terkesan sepele, namun justru memiliki dampak yang cukup besar untuk masyarakat. 

Dengan menyebarkan energi positif melalui pesan singkat ataupun postingan, maka secara tidak langsung dapat membangun kembali semangat solidarias dan rasa persatuan di Indonesia.

3. Menanamkan rasa bangga terhadap Tanah Air

Generasi Muda Indonesia harus bangga terhadap kebudayaan Tanah Air. Karena Indonesia punya segudang kebudayaan. Jika warga negara lain saja bangga terhadap kebudayaan kita, kita sebagai anak bangsa harus lebih bangga lagi.

4. Menggunakan Produk Buatan Anak Bangsa

Budaya Indonesia kaya akan produk-produk yang inovatif dan beragam, yang perlu didukung Generasi Muda yaitu dengan ikut menggunakan produk dalam negeri sebagai bentuk kecintaan terhadap Indonesia. 

Masih banyak masyarakat yang beranggapan bahwa produk buatan anak bangsa kurang baik jika dibandingkan dengan produk dari luar negeri. Karena itu perlu ditumbuhkannya rasa cinta Tanah Air, dengan menggunakan produk-produk buatan anak bangsa sehingga dapat memberikan kontribusi yang besar dalam meningkatkan perekonomian Indonesia.

5. Menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar

Salah satu poin yang disampaikan dalam Sumpah Pemuda adalah menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Bahasa Indonesia bersifat universal dan lebih mudah dimengerti seluruh orang. 

Banyak kita jumpai kalangan muda yang lebih sering menggunakan bahasa asing ataupun bahasa gaul untuk berkomunikasi. Padahal bahasa Indonesia merupakan bahasa pemersatu bangsa yang seharusnya kita banggakan.

6. Mempelajari budaya yang ada di Indonesia

Poin pertama Sumpah Pemuda berbunyi, “Kami putra dan putri Indonesia, mengakui bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia”. Ini sesuai dengan semboyan bangsa Indonesia, yaitu “Bhinneka Tunggal Ika”. Berbeda-beda, tapi tetap satu.

Jadi apa pun suku, agama, dan budaya kamu dan orang-orang di sekitarmu, jangan sampai terpancing isu yang memecah belah hubungan baik kalian. Justru, kamu bisa saling mempelajari budaya masing-masing dengan cara sering nongkrong bareng atau baca referensi. Kalau ada waktu, sempatkan juga main-main ke museum kebudayaan terdekat. (Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya