Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KETUA DPD Irman Gusman sendiri sudah memberi klarifikasi melalui akun twitternya, @IrmanGusman_IG. “Saya sebagai pimpinan DPD RI Yg telah mendukung KPK selama ini meminta agar DPD bekerja seperti biasa hingga masalah ini selesai”
Ia menyebut OTT KPK itu sebagai upaya menyudutkan dirinya. “Sungguh ini perbuatan jahat dan fitnah kepada saya dan keluarga saya.” Dalam ciutan lainnya, Irman mengatakan, “KPK terlalu dini mengumumkan atatus uang itu sebagai suap dan menetapkan saya sebagai yg menerima suap.”
Sebelumnya, Asri Anas, senator asal Sulawesi Barat membenarkan informasi penangkapan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Irman Gusman oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
"Iya (Irman ditangkap). Begini, kami sudah konfirmasi dan lacak kebenaran, diskusi internal, dan kami ke KPK tadi, ya 99% Pak Irman," ujarnya saat dikonfirmasi awak media, Sabtu (17/9).
Asri pun mengaku belum tahu kasus apa yang menyebabkan Irman diringkus oleh lembaga antirasywah itu. Ia menduga perkara yang mendera koleganya itu tidak mungkin terkait dengan proyek di daerah.
'Kalau proyek di daerah tidak masuk akal karena DPD tidak punya hak anggaran, dan kami juga tidak pernah rapat membicarakan anggaran dengan eksekutif. Kalau misalnya pejabat di DPD kemungkinan gratifikasi dan kalau logika hukumnya kita pakai, ya (pelanggaran)," terang dia.
Rencananya selanjutnya, imbuh dia, DPD akan melakukan rapat internal untuk membahas persoalan tersebut. DPD RI merasa terpukul dan berduka atas petaka yang mencoreng nama baik institusi.
"Kita pertama sudah disumpah untuk tidak boleh korupsi. Tapi, siapa pun yang tertangkap tangan karena perbuatan korupsi, gratifikasi, menurut kami harus menerima konsekuensi hukum," ujarnya.
Sebelumnya KPK melakukan operasi tangkap tangan terhadap sejumlah orang di rumah dinas Irman di Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan, pada Jumat (29/9) malam. Kabar di kalangan pewarta menyebutkan, selain Irman, KPK juga menangkap dua pengusaha berinisial WI dan HE, seorang wanita, dan ajudan Irman bernama Joko.
Pelaksana Tugas Harian Kepala Biro Humas KPK Yuyuk Andriati, membenarkan informasi operasi tangkap tangan yang dilakukan tim Satgas KPK. Namun, Yuyuk menolak membeberkan detail perkara. "Benar KPK melakukan OTT Jumat malam. Saat ini sedang dilakukan pemeriksaan 1x24 jam," ujar Yuyuk, singkat. (X-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved