Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Pemantau Pemilu Curiga Pie Chart Sirekap Dihapus, Ada Apa?

Tri Subarkah
06/3/2024 17:00
Pemantau Pemilu Curiga Pie Chart Sirekap Dihapus, Ada Apa?
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim AsyÕari menunjukkan rekapitulasi Pilpres 2024 dari Sirekap di Gedung KPU, Jakarta.(Antara/Asprilla Dwi Adha)

KEBIJAKAN Komisi Pemilihan Umum (KPU) menghapus visualisasi pie chart pada Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) yang dapat diakses publik lewat laman https://pemilu2024.kpu.go.id dicurigai sejumlah pihak. Terlebih, penghapusan itu di tengah pemberitaan melonjaknya suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

"Dengan momentum partai politik tertentu yang disorot banyak pihak karena perbedaan mencolok dari hasil quick count yang di bawah angka 4%, kecurigaan muncul bahwa Sirekap rawan dimanipulasi," kata Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Nurlia Dian Paramita kepada Media Indonesia, Rabu (6/3).

Mita, sapaan akrabnya, meminta KPU tetap memublikasikan pie chart pada Sirekap yang dapat diakses publik sambil menguatkan hasil rekapitulasi manual berjenjang yang menjadi pijakan penentu hasil Pemilu 2024. Di sisi lain, ia mengajak masyarakat luas untuk terus memantau dan mengawasi proses rekapitulasi suara berjenjang manual. 

Baca juga : KPU Jelaskan Alasan Diagram Perolehan Suara Lenyap dari Sirekap

Rekapitulasi itu didasarkan pada formulir C.Hasil penghitungan suara di setiap tempat pemungutan suara (TPS). Saat ini, tahapan rekapitulasi sudah beranjak ke tingkat kabupaten/kota dan sebagian provinsi. "Namun, ini juga akan menjadi masalah jika saat proses rekapitulasi di TPS ada penghitungan suara ulang dan yang pengubahannya dilakukan di Sirekap, bukan di formulir hasil penghitungan di TPS," tandasnya.

Terpisah, Direktur Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Indonesia Neni Nur Hayati mengatakan, meski publikasi C.Hasil plano lewat Sirekap menjadi hal krusial, publik juga perlu mengetahui visualisasi versi pie chart. Sebab, pie chart membantu masyarakat mengetahui hasil pemilu dengan lebih mudah.

"Pie chart tidak perlu ditiadakan agar terlihat persentase perolehan suaranya berapa. Agak anomali kalau tiba-tiba pie chart dihilangkan hanya karena dasar ingin mengedepankan C.Hasil," kata Neni.

Sejak permasalahan Sirekap menyeruak, ia menyebut seharusnya KPU langsung melakukan pembenahan secara serius. Meski hanya sebagai alat bantu publikasi suara, akses publik terhadap Sirekap tetap krusial untuk menjaga transparansi penghitungan suara. 

Bagi Neni, menghilangkan fitur pie chart tidak menyelesaikan masalah sengkarut pada Sirekap. "Malah justru menambah permasalahan baru," pungkasnya. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya